Suka Duka Jadi Anggota Buser, Dari Sering ‘Menggembel’ Hingga Berjibaku Dengan Penjahat

Ipda Hendra Agustian Ginting bersama Kapolsek Banjarmasin Barat, Faizal Rahman saat melakukan penyelidikan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banyak acara televisi menayangkan proses penangkapan pelaku kejahatan oleh polisi. Semua tampak mudah. Polisi tinggal datang ke sebuah rumah dan di sana diringkuslah si penjahat untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.

Namun dibalik semua itu ada proses panjang yang dilalui hingga membuat polisi harus berjuang keras guna mengungkap suatu kasus.

Seperti yang dikisahkan Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Barat, Ipda Hendra Agustian Ginting kepada klikkalsel.com, Sabtu (14/5/2022).

Ia menyebutkan dalam setiap kasus, proses pengungkapan selalu bermula dari olah tempat kejadian perkara (TKP). TKP menurutnya sangat penting guna menemukan segala alat bukti dan petunjuk untuk menangkap dan mengadili pelakunya.

Baca Juga : Baru Satu Tahun Menjabat, Harta Kekayaan Bupati HST Meningkat Hampir Rp 1 Miliar

“Yang susah itu saat TKP sudah rusak. Baik karena faktor alam maupun akibat warga yang datang terlebih dahulu ke lokasi,” ucapnya.

Ia menceritakan pengalamannya mengungkap kasus pembunuhan di kawasan Gang Serumpun Kecamatan Banjarmasin Barat beberapa waktu lalu. Saat itu pihaknya kesulitan untuk mendapatkan petunjuk karena TKP yang sudah rusak akibat banyaknya warga yang menonton.

Selain itu, minimnya keterangan saksi membuat pihaknya harus ekstra putar otak guna memecahkan kasus yang menyita perhatian publik ini.

“Saat itu benar-benar buntu. Kita bahkan harus memeriksa sebanyak 20 orang yang kita curigai. Namun semua patah di tengah jalan,” kisahnya.

Namun berkat keuletan tim, pihaknya mendapatkan informasi penting bahwa salah satu pelaku turut mengalami luka pada bagian tangan saat kejadian.