Suka Duka Jadi Anggota Buser, Dari Sering ‘Menggembel’ Hingga Berjibaku Dengan Penjahat

Ipda Hendra Agustian Ginting bersama Kapolsek Banjarmasin Barat, Faizal Rahman saat melakukan penyelidikan

Meski demikian, Ipda Hendra Agustian Ginting mengaku mencintai profesi ini. Ia mengaku disinilah jiwanya berada. Saat berhasil mengungkap sebuah kasus, disitulah ujarnya kepuasan yang tak dapat digambarkan dirasa. Sehingga meski apa yang didapatnya selama ini tak sebanding dengan resiko yang dihadapi, ia akan terus mengabdi.

Ia pun memiliki moto ‘jangan pernah tanyakan apa yang diberikan negara kepadamu, namun tanyakan apa yang telah engkau berikan kepada negara’.

Senada dengan Ipda Hendra Agustian Ginting, Briptu Junaidi yang saat ini bertugas sebagai anggota Buser Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan juga mengatakan demikian saat ditemui klikkalsel.com.

Briptu Junaidi bersama Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Tengah usai menciduk salah satu pelaku kejahatan.

Ia mengaku akan terus mengabdi selama tenaganya masih dibutuhkan.

Kepada klikkalsel.com, Briptu Junaidi mengatakan kerap menemui perlawanan saat proses penangkapan. Bahkan beberapa kali ujarnya ia berjibaku dengan pelaku hingga membuatnya harus mengerahkan tenaga ekstra guna meringkusnya.

“Kita harus selalu waspada karena kita tidak pernah tahu kondisi pelaku saat akan kita tangkap. Apakah dalam keadaan normal atau dalam pengaruh minuman keras (miras). Yang dibawah pengaruh miras ini yang berbahaya dan kadang melawan,” jelasnya.

Senada, ia pun mengaku kerap menggembel (jarang pulang) dalam pengungkapan sebuah kasus. Bahkan tak jarang ia bersama rekan-rekannya harus tidur di mushala karena tidak adanya penginapan.

“Saat kita melakukan penangkapan ke daerah pedalaman. Uangnya ada tapi penginapannya yang tidak ada. Mau makan, uangnya ada tapi warungnya tak ada. Dan itu sudah biasa kami rasakan,” kisahnya.

Ia menyebut tidak ada kamus kalender merah di hari kerja mereka. Pola hidup yang tak teratur sudah menjadi bagian risiko profesi yang dijalani.

Meski mengaku tak pernah takut dalam menjalankan tugasnya. Namun ia tetap selalu berdoa dan meminta pertolongan dari Allah.

“Kita berserah diri kepada Allah. Bukan kita yang hebat, namun Allah lah yang memberikan pertolongan,” tandasnya.

Ia hanya berharap masyarakat dapat mendukung dan memberikan doa dalam upaya menumpas kejahatan. (David)

Editor: Abadi