Harga Telur Ayam Ras Turun Akibat Daya Beli Melemah

Harga Telur Ayam Ras Turun Akibat Daya Beli Melemah
Indah, Pemilik Toko Telur Aqila Zahwa di Kawasan Jalan Cempaka Besar Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejak beberapa hari terakhir harga pasaran telur ayam ras di Kota Banjarmasin mengalami penurunan cukup signifikan. Hal itu diduga karena berkurangnya permintaan pasar akibat adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus berlanjut.

Indah, pemilik Toko Telur Aqila Zahwa di kawasan Jalan Cempaka Besar, Banjarmasin Tengah memprediksi harga telur ayam ras akan terus turun hingga beberapa hari ke depan.

“Sebelumnya, harga telur ayam ras masih Rp 24 ribu per kilogram. Sekarang harganya turun jadi Rp 23 ribu. Mungkin, beberapa hari ke depan turun lagi jadi Rp 22 ribu per kilonya,” kata Indah, Jumat (3/9/2021).

PPKM di Kota Banjarmasin menurutnya memberikan dampak kepada masyarakat, sehingga mereka menunda atau membatasi berbagai kegiatan yang mempengaruhi penjualan.

“Seperti, operasional hotel, katering, dan restoran bahkan warung makan juga terbatas. Padahal, sektor kuliner selama ini menjadi pangsa tertinggi penjualan telur,” imbuhnya.

“Sulitnya perekonomian di tengah pandemi berkepanjangan ini menyebabkan daya beli masyarakat juga turun. Yang biasanya beli telur dalam jumlah banyak, saat ini paling beli secukupnya saja,” Sambungnya.

Baca Juga : Pengelolaan 17 Miliar Ton Batubara Kalsel Sebagai Sumber Ketahanan Energi Nasional Perlu Hilirisasi

Baca Juga : Pembangunan Jalan Banjarbaru – Batulicin sudah MoU dengan Investor asal Korea Selatan

Baca Juga : Sandiaga Uno Proyeksikan Wisatawan Mancanegara ke Sekumpul Martapura

Indah menambahkan, pasokan telur ayam ras ke tokonya cukup normal. Selama ini, dirinya mendapat pasokan dari daerah Tanah Laut dan sebagian lagi dari Pulau Jawa.

“Hampir 70 persen saya dapat pasokan telur ayam ras dari Bati-bati atau Pelaihari, sisanya 30 persen dari Blitar. Kebanyakan dari peternak lokal saja. Kalo stok kurang, baru ngambil dari Pulau Jawa,” terangnya.

Selain telur ayam ras, kata Indah, telur ayam kampung juga mengalami penurunan harga. Yang sebelumnya dijual Rp 3.000 per butir, turun jadi Rp 2.500.

Sementara, lanjutnya, untuk telur itik yang dipasok dari daerah Babirik dan Amuntai, Hulu Sungai Utara, sejauh ini harganya masih normal, berkisar antara Rp 2.300 sampai Rp 2.500 per butir, tergantung ukurannya.

“Semua pasokan telur normal saja. Cuma daya beli masyarakat saat ini yang menurun. Otomatis harga telur ikut turun juga,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi