Kalsel Kejar Penurunan Stunting Hingga 10,6 persen Demi Capai Target Dari Presiden Jokowi

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor diwakili Setdaprov Kalsel menghadiri Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Setempat tahun 2024 di Banjarmasin, Kamis (18/4/2024). Dalam rapat ini, Kalsel ditarget mampu menurunkan angka stunting hingga 10,6 persen guna mencapai target nasional.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengajak semua para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta para mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergitas sekaligus penguatan komitmen penurunan angka stunting.

Orang nomor satu di provinsi ini yang akrab disapa Paman Birin mengatakan, Presiden RI Joko Widodo
menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024.

“Target ini menjadi PR bersama, baik pemerintah daerah, BKKBN selaku ketua pelaksana percepatan penurunan stunting, kementerian/lembaga, dan seluruh sektor terkait,” ucapnya diwakili Sekdaprov Kalsel Roy Rizali Anwar usai Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Setempat yang turut dihadiri Kepala BKKBN Pusat, dr Hasto Wardoyo, Kamis (18/4/2024).

Baca Juga : Kalsel Dapat Jatah Rp 1,4 Triliun dari Pusat Untuk Disalurkan ke 1.871 Desa

Baca Juga : Blender Ratusan Gram Sabu dan Belasan Ribu Ekstasi, Polresta Banjarmasin Selamatkan 17.500 Nyawa

Angka stunting di Kalsel. kata Paman Birin, masih harus ditekan untuk mencapai target yang diharapkan. Berdasarkan data SSGI tahun 2021, prevalensi stunting di Kalsel sebesar 30, kemudian turun menjadi 24,6 persen pada tahun 2022.

“Berarti dikejar hingga 10,6 persen untuk mewujudkan target 14 persen di tahun 2024,” imbuhnya.

Menurut Paman Birin, Rakerda ini dinilai penting bagi desain masa depan anak bangsa. Indonesia akan memasuki fase puncak bonus demografi pada tahun 2035-2045. Keuntungan dari bonus demografi, baru bisa dirasakan ketika kualitas SDM meningkat. Sedangkan keluarga, merupakan pintu utama untuk meningkatkan kualitas SDM dimaksud.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ramlan sekaligus ketua panitia pelaksana, dalam laporannya menyebutkan. Tujuan rakerda, sebutnya, adalah untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi semua pihak terkait dalam percepatan penurunan stunting di Kalsel, dan penguatan komitmen.

Rakerda diisi dengan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting, penandatanganan MoU dan perjanjian kerja BKKBN Kalsel bersama mitra/stakeholder, dan penyerahan secara simbolis dana alokasi khusus kepada bupati/walikota se-Kalsel, serta penyerahan penghargaan kepala Pemprov Kalsel kategori Mitra Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting tahun 2023, dan penerima lainnya. (rizqon)

Editor: Abadi