Warko, Perusahaan Startup Banua yang Bikin Kios Kecil Bisa Bertahan

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Zaman modern membuat semua tampak jadi lebih mudah, karena dalam dunia teknologi membuat siapapun dapat membangun bisnis startup dengan berlomba – lomba menghadirkan kualitas layanan yang paling baik.

Hal tersebut mulai booming sejak munculnya transportasi online atau ojek online yang mulai menjamur di Indonesia. Maka dari itu, untuk menyaingi jasa bisnis online lainya WARKO StartUp Coop asli anak banua hadir untuk memfasilitasi UMKM, Warung, Kios, Toko, dan Ojek di Kalimantan Selatan semakin nyata dengan sistem koperasi.

Tak hanya keuntungan dan kemudahan, pelaku usaha yang terdaftar di aplikasi ini akan mendapat sisa hasil usaha.

Warko sendiri didirikan oleh Lima Sekawan, yaitu Adam, Mimin, Riyan, Khalikin dan Dessy Irmawati. Mereka dibantu oleh 20 Co-Founder lainnya dan dikembangkan sejak akhir tahun 2019 lalu,

Tahun ini, Adam, dan kawan kawanya akan melaunchingnya ke publik. Dia mengaku saat ini sistem dalam tahap akhir menuju publikasi.

Baca Juga : Marka Jalan di Tabalong Dibikin Berjarak Ala Starting Balap Motor

Baca Juga : Startup Weekend Akan Meriahkan Kota Banjarmasin

“Tinggal memantapkan fitur,” kata Adam, Kamis (18/3/2021).

Dia juga menjelaskan, perusahaan rintisan orang Banua ini, akan siap menyaingi kesuksesan para jasa online yang sudah terdahulu menjamur dengan sebanyak 18 ribu UMKM sudah berminat bergabung di Warko, dan sudah ada 2 ribu yang mendaftarkan diri sebagai peserta.

“Di sistem ini tak hanya kepesertaan. Karena dengan sistem koperasi, semua menjadi pemilik,” jelas Adam.

Disamping itu, Dia juga mengungkapkan alasan dan motivasi pihaknya untuk membagun bisnis atau sistem tersebut karena prihatin melihat warung rakyat yang kian hari tergerus dengan kehadiran ritel modern,

“Dengan konsep ini, warung dan toko kecil bisa bertahan dan bahkan bisa bersaing ketika ditopang dengan digitalisasi,” tuturnya.

Pihaknya juga meyakini sistem dengan konsep koperasi ini, akan dapat tumbuh dan besar menyaingi startup yang lebih dulu.

“Ada tiga fitur unggulan yang akan membuat startup ini besar, pertama sistem jual beli, pengiriman barang dan koperasi, yang terakhir ini baru pertama kali,” bebernya.

Dia menjelaskan, Warko tak berbeda jauh dengan aplikasi startup atau ojol (ojek online) yang lebih dahulu. Namun, sasarannya bisa merambah ke warung rakyat yang dapat menjual semua dagangan mereka. Di mana dagangan di warung, toko akan diinput oleh peserta atau pemilik dan dijual secara digital.

Menariknya, kebutuhan sehari-hari rumah tangga yang disediakan warung dan toko, akan mudah dicari dan dibeli. Tanpa harus datang langsung

Untuk membangun sistem aplikasi tersebut, pihaknya bekerjasama dengan para ahli IT termasuk pengusaha besar. dengan mengeluarkan dana untuk membangun sistem ini nilainya mencapai Rp2 miliar.

“Dengan sistem koperasi multi pihak, pembeli atau pemakai aplikasi ini begitu terdaftar, mereka akan mendapat sisa hasil usaha dari poin yang mereka dapatkan saat belanja ketika memilih tak hanya sebagai pembeli namun sebagai pemilik,” jelasnya.

Berbicara fitur, diungkapkannya, aplikasi ini akan terhubung langsung dengan WhatsApp yang nantinya dapat memberikan informasi orderan meski hanya dibalas oleh robot.

“Kalau aplikasi yang lain konsennya ke kuliner dan pengantaran. Kalau Warko lebih mengarah ke bisnis masyarakat yang jarang tersentuh. Masuknya ke arah tersebut,” tandasnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalsel, Gustafa Yandi menyambut baik adanya startup asal Kalsel yang memiliki konsep koperasi multi pihak.

“Apalagi saat ini sudah era digitalisasi. Sudah saatnya kita bisa beradaptasi, terlebih saat ini dalam kondisi pandemi,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan