Wakapolres : FGD, Kedua Managemen Perusahaan Hadir, Termasuk Suenarko

Dirut PT Sebuku Group, Suenarko beserta jajarannya, saat menghadiri FGD di aula Mapolres Kotabaru. (foto : istimewa)

KOTABARU, klikkalsel – Wakapolres Kotabaru, Kompol, Yusriandi Yusrin, dengan tegas membantah pernyataan Direktur Utama PT Sebuku Group Suenarko di salah satu media online yang menyebut tidak ada undagan saat gelar Forum Group Discusion, (FGD) di aula Mapolres Kotabaru Rabu, (18/7/2018) siang lalu.

“Saat pertemuan FGD di aula Mapolres mangemen kedua perusahaan PT MSAM dan PT STC, termasuk Direktur utamanya Pak Suenarko. Bahkan, dia juga saat itu menyatakan siap kalau persoalan sengketa lahan dibawa ke jalur hukum,” ujar Wakapolres, saat dikonfirmasi wartawan Sabtu, (21/7).

Dirut PT Sebuku Group, Suenarko beserta jajarannya, saat menghadiri FGD di aula Mapolres Kotabaru. (foto : istimewa)

Menurut Yusriandi, hadir dalam FGD, PT STC, atau anak Sebuku Group selain Dirut Soenarko, juga ada Manajer STC Yohan Gessong, HRGA Herbeth Sitinjak, Legal Sigit, Bagus Umbara, Wahyudi, serta Sasli.

“Nah, kalau dari pihak PT MSAM, yang hadir GM Yonai S Gultom, Legal Mardi, dan Legal Sirajudin Addin. Kemudian, ada juga Camat Pulau Laut Tengah Melinda, Staf Badan Pertanahan Nasional, (BPN) Kotabaru Sandy, Kades Sungup, Kades Selaru, serta para tokoh masyarakat,” terangnya.

Wakapolres meyebutkan, upaya penyelesaian sengketa lahan diantara Desa Sungup, dan Desa Selaru sudah digelar mediasi di aula Kecamatan Pulau Laut Tengah, dan berlanjut ke aula Mapolres pada Rabu, (18/7) karena tidak mendapatkan titik terang.

“Berbicara fakta memang banyak wakar PT STC yang ada di lokasi sengketa. Mereka mendirikan tenda-tenda juga di sana, dengan bergantian mereka ada yang masuk siang dan malam hari,” kata Wakapolres.

Sementara, tindakan polisi sambung Wakapolres, tidak ada intimidasi, dan tidak pernah memihak. Mengamankan, dan mengantisipasi terjadinya bentrok sudah menjadi tanggung jawab kepolisian.

“Kan lahannya masih bersengketa. Jadi sepakat lahan dikosongkan dulu. Tapi kalau masing-masing mau menurunkan massa kan pasti bentrok, itu yang tidak diinginkan terjadi,” pungkas Wakapolres.

Sebelumnya, Dandim 1004 Kotabaru, Letkol Inf Rony Fitriyanto, meminta agar kedua belah pihak perusahaan dapat menahan diri sehingga tidak terjadi bentrok, atau hal yang tidak diinginkan.

“Dalam hal ini saya sangat memohon kedua belah pihak bisa bersama-sama menahan diri untuk menjaga ketentraman,” harap Dandim, di hadapan peserta FGD. (duki).

Tinggalkan Balasan