Suplai Air PDAM Lumpuh Setengah, Ini Kawasan yang Terkena Dampak

Petugas PDAM mendistribusikan air bersih ke penampungan air warga. (istimewa untuk klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Meski hujan telah mengguyur Banjarmasin dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir, namun kondisi tersebut masih belum mampu menurunkan kadar garam yang ada di Sungai Martapura menjadi di bawah ambang batas yang ditoleransi.

Dampaknya, PDAM Bandarmasih yang menjadikan air Sungai Martapura sebagai salah satu sumber bahan baku utama air bersih kesulitan dalam berproduksi, khususnya intake Sungai Bilu.

“Kadar garam sempat berada di posisi 6.075 gram perliter. Dan ini lebih tinggi dari kemarau yang terjadi tahun 2015 lalu, yang berada pada kisaran 5.000 gram perliter,” jelas Humas PDAM Bandarmasih, Nur Wakhid, Minggu (29/9/2019).

Memang menurutnya hujan yang turun beberapa hari terakhir sempat membuat kadar garam turun 2.700 gram perliter, namun hal tersebut masih jauh dari ambang batas kadar garam yang dapat diproduksi sesuai Peraturan Menteri Kesehatan yaitu 250 gram perliter.

Kurangnya bahan baku membuat suplai air bersih di beberapa daerah menjadi berkurang.

Misalnya di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan Timur, suplai seharusnya ialah sebesar 82.960 liter kubik perhari, namun hanya terealisasi sebesar 74.744 liter kubik perhari atau terjadi penurunan sebesar 10 persen dari seharusnya.

Sementara di kawasan Banjarmasin Utara khususnya sebelah kiri jalan Hasan Basry menuju Rumah Sakit Ansyari Saleh terjadi penurunan sebesar 26 persen.

Jika seharusnya suplai yang dibutuhkan sebesar 16.650 liter kubik perhari, karena kondisi ini suplai hanya terealisasi sebesar 4.331 liter kubik perhari.

Kondisi terparah berada di Kecamatan Banjarmasin Barat, dimana jika seharusnya suplai 45.024 liter kubik perhari turun menjadi 24.674 liter kubik perhari.

“Itu artinya turun hingga 55 persen dari keperluan distribusi,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau agar warga Banjarmasin untuk berdoa agar hujan lebat turun di kawasan Banua Enam sehingga dapat melarutkan kadar garam yang ada dan intake Sungai Bilu dapat beroperasi lagi. (david)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan