BANJARMASIN, klikkalsel.com – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Kalimantan Selatan (Kalsel) dilaksanakan cukup meriah di halaman GOR Hasanuddin Jalan Pangeran Antasari, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Rabu (1/5/2024).
Berbeda dari tahun sebelumnya, Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day dilaksanakan dengan aksi. Namun, tahun ini dilakukan dengan sebuah perayaan.
Kegiatan turut dihadiri Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, didampingi Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Raudatul Jannah, Kepala SKPD dan sejumlah perwakilan Forkompinda yang diantaranya Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sabana Atmojo M.
Kegiatan diperingati dengan berbagai kegiatan positif seperti senam, donor darah atau pemeriksaan kesehatan, pasar murah atau bazar UMKM, panggung hiburan hingga pembagian doorprize.
Dihadiri sekitar 3.000 pekerja atau buruh, kegiatan dibuka secara resmi Gubernur Kalsel.
Disamping itu, pada momen ini Kapolresta Banjarmasin juga turut memeriahkan suasana acara.
Ia memberikan beberapa SIM (Surat Izin Mengemudi) Gratis kepada Para buruh yang berhadir dan berhasil menjawab pertanyaan pertanyaan menarik darinya.
Baca Juga Kapolresta Banjarmasin Berikan Penghargaan ke 18 Personil Sat Narkoba dan 2 Anggota Sat Lantas
Baca Juga Kedapatan Simpan Senjata Api Rakitan Tanpa Izin, Pria Asal Balangan Diringkus Polisi
Selain itu Kapolresta Banjarmasin membagikan 2 buah amplop berisi uang 100 dolar, sepeda, rice cooker dan lainnya sebagai hadiah kuis.
Hal itu ujar Sabana sebagai bentuk atau simbol bahwa buruh itu harus sejahtera.
“Buruh kita harus sejahtera,” ucapnya.
Untuk itu ia meminta semua pihak yang berkepentingan dan berkompeten untuk memperhatikan nasib para buruh.
Kapolresta Banjarmasin kombes Pol. Sabana Atmojo M juga menyampaikan, hal ini merupakan apresiasi kepada seluruh buruh yang berhadir serta berlangsungnya acara dengan tertib aman dan nyaman.
“Alhamdulilah perayaan memperingati Hari May Day yang bertepatan pada hari ini di Banjarmasin berlangsung dengan aman dan kondusif,” tuturnya
Kemudian, dalam kesempatan itu, Biro Hukum Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Kalimantan Selatan, Sumarlan mengatakan, setidaknya ada dua hal utama yang masih menjadi tuntutan mereka.
Yakni mencabut Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Omnibus Law) klaster tenaga kerja dan Hostum (Hapus Outsourcing Tolak Upah Murah).
“Hal itu masih menjadi polemik sampai saat ini bagi para buruh,” katanya.
Dirinya menambahkan, meski peringatan Hari Buruh kali ini diselenggarakan dengan perayaan bukan aksi, tapi tetap tidak menghilangkan esensi dari perjuangan serikat buruh. (airlangga)
Ediror: Abadi
