SMPN 31 Banjarmasin Utamakan Protokol Kesehatan Untuk Pembelajaran Tatap Muka

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 31 Banjarmasin menjadi salah satu dari empat sekolah di Banjarmasin menggelar simulasi belajar tatap muka di tengah pandemi. Dan sudah mulai memberlakukan sekolah tatap muka sejak, Senin (16/11/2020).

Di SMPN 31 Banjarmasin, pihak sekolah mengatur jam belajar dari pukul 08.00 hingga 11.30 Wita pada hari Senin hingga Kamis. Sementara hari Jumat dan Sabtu dimulai dari pukul 08.00-10.15 Wita.

Dilakukan per shift dengan membagi jumlah siswa dalam kelas sebanyak 50 persen dari jumlah total siswa dalam kelas.

Sebelumnya Kepala Sekolah SMP Negeri 31 Banjarmasin, Hj Khairiah mengatakan dibukanya pembelajaran tatap muka ini berdasarkan hasil survei dari orangtua murid yang menyatakan setuju untuk kembali tatap muka di sekolah setelah kurang lebih 8 bulan terakhir belajar dari rumah secara daring.

“Sekitar 85 persen para orangtua murid setuju,” ucapnya.

Oleh karena itu, ia mengaku pihaknya sudah mempersiapkan protokol kesehatan untuk pembelajaran tatap muka di lingkungan sekolah sudah jauh-jauh hari dengan menyiapkan sejumlah titik tempat cuci tangan di kawasan sekolah.

Di hari pertama ini, SMP Negeri 31 Banjarmasin sendiri, pemberlakuan jumlah total siswa dalam kelas dibagi menjadi 50 persen. Sehingga dalam setiap pertemuan kurang lebih hanya berjumlah 15 murid dengan dua hari pembelajaran tatap muka per pekan.

“contohnya Senin dan selasa khusus kelas 9 Rabu, Kamis kelas 8 dan Jumat Sabtu untuk kelas 7,” terangkaya.

Para siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka diwajibkan untuk mengenakan masker dan dilarang untuk membuka masker terkecuali ada keperluan lain seperti makan dan minum.

Ditambah siswa juga diwajibkan untuk membawa bekal makanan sendiri. Pasalnya, selain tidak adanya kantin yang buka, mereka juga harus tetap berada di kelas saat jam istirahat.

“Ketika waktunya Istirahat Siswa hanya diam dalam kelas dan memakan bekal yang dibawanya dari rumah,” katanya

Selain itu, Pihak sekolah juga mengecek suhu tubuh para siswa-siswi sebelum memasuki ruangan kelas yang sudah diberi jarak aman antar bangku siswa-siswi,

Tak hanya itu, pihak sekolah juga menyediakan masker untuk siswa-siswi di SMP Negeri 31 Banjarmasin serta para pengajar juga diwajibkan menggunakan sarung tangan dan FaceShell serta setiap kelas disediakan henstenitezer

“para pengajar juga dilarang meninggalkan kelas kecuali guru penganti sudah datang, hal itu kita lakukan guna tetap dalam pengawasan protokol kesehatan,” imbuhnya

Kendati demikian, belajar daring tetap dilakukan. Selain itu, dari pantauan di lapangan, tidak hanya duduk siswa yang di jaga jarak, ruangan kelas juga diberi sekat kelas yang kosong

Ia menambahkan, sewaktu pulang sekolah siswa tetap dikontrol dengan pulang perkelas yang dilanjutkan secara estafet dengan kelas lainnya

“ini kita lakukan guna mematuhi protokol kesehatan dan menghindari penumpukan massa,” tutupnya.

Disamping itu, siswi kelas 9 di SMP Negeri 31 Banjarmasin, Masya Ananda, saat melaksanakan belajar tatap muka di tengah pandemi mengaku belum terbiasa dan terasa agak canggung.

Pasalnya, dalam belajar tatap muka di tengah pandemi, seluruh siswa-siswi diwajibkan untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Namun, Ia mengaku tidak keberatan untuk menjalankan protokol kesehatan saat belajar tatap muka di sekolah.

Seperti harus menjaga jarak dan memakai masker, bahkan tidak diperkenankan untuk berjabat tangan antar siswa maupun dengan para pengajar.

Selepas dari pada itu, Masya juga mengaku sangat senang bisa kembali masuk sekolah. Sebab, hal ini dapat mengobati kerinduan para siswa setelah lebih 8 bulan melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah.

“Perasaannya senang karena bisa belajar normal lagi. Kalau tatap muka lebih gampang dalam memahami materinya, tapi PJJ sulit memahami,” ungkapnya.

Baca juga : Hari ini Perdana Sekolah Dimasa Pandemi, Bagaimana Prosesnya

“Alhamdulilah SMP Negeri 31 Banjarmasin Sarana prasarananya sangat memenuhi standar protokol kesehatan,” ucap Sashnan.

Selain itu, ia juga menjelaskan untuk evaluasi pembelajaran tatap muka ini, akan dilakukan per dua minggu.

Apabila dalam dua minggu kedepan zona resiko Covid-19 di semakin berkurang, maka kemungkinan Dinas Pendidikan kota Banjarmasin kembali menambah jumlah sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka.

“Kita lihat evaluasi dalam dua minggu ini, apakah simulasi ini ada permasalahan dilapangan, kalau memang tidak ada permasalahan berarti kita kemungkinan tinggal kita akan menambah izin terkait sekolah yang ingin melakukan tatap muka,” pungkasnya. (airlangga)

 

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan