Kronologi Semburan Minyak Bercampur Gas Milik PT Pertamina EP Tanjung Versi Warga Setempat

Dampak semburan minyak di lokasi pengeboran PT Pertamina hingga ke pohon pohon disekitarnya. (foto : arif/klikkalsel)
TANJUNG, klikkalsel – Ketua RT 03 Desa Pampanan, Kecamatan Pugaan, Hasan, menceritakan kronologi kejadian semburan minyak bercampur gas di pengeboran milik PT Pertamina EP Tanjung.
Kejadian bermula sekitar pukul 17.00 Wita, Kamis (14/11/2019).
Saat kejadian ia tengah menjaga warung tempat sehari-hari berusaha, dan tiba-tiba melihat keponakannya datang ke rumah dengan baju yang kotor akibat semburan minyak.
Penasaran dengan hal tersebut, ia pun segera mengecek lokasi pengeboran minyak milik PT Pertamina yang tidak jauh dari rumahnya.
“Selesai magrib kita ke lokasi pengeboran, ternyata semburan embun minyak sudah menyebar,” katanya, Sabtu (16/11/2019).
Baca Juga : Aroma Semburan Minyak Bercampur Gas Milik PT Pertamina EP Tanjung Tercium Warga Hingga Radius 3 Km
Ia memperkirakan, semburan minyak yang mengandung gas, minyak dan air dan semburannya setinggi 20 meter.
“Minyak tidak mungkin naik kalau tidak ada gas yang mendorong,” ujarnya.
Meski telah mengetahui ada semburan minyak, Hasan mengaku tetap menjaga warungnya. Hingga pukul 21.00 Wita ada salah seorang warga yang datang mengeluhkan aroma minyak yang sangat menyengat.
Menanggapi keluhan tersebut, ia pun bersama-sama warga lainnya kembali datang ke lokasi pengeboran dengan niat bertemu pihak perusahaan untuk meminta penjelasan terkait aroma minyak yang semakin menyengat.
“Pihak perusahaan menghubungi bagian humas untuk tindak lanjut dari kejadian tersebut, jadi kita minta penanganan pada malam kejadian, karena warga sudah mengeluhkan aroma gas tersebut sudah sampai ke pemukiman,” terangnya.
Baca Juga : Jembatan Sungai Lulut Ditutup Untuk Roda Empat
Hasan menambahkan, sekitar pukul 20.00 Wita hingga besok hariya, para warga yang sudah merasakan dampak dari aroma minyak yang sangat menyengat, merasa panik, warga kemudia memilih mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang dianggap lebih aman.
Ia juga menambahkan, pihak kepolisian sudah ada datang ke lokasi melihat kondisi lokasi pengeboran.
“Pihak kepolisian jam 11 siang tadi datang ke sini melihat kondisi dan melakukan arahan, mereka meninggalkan beberapa personilnya untuk menjaga keamanan,” pungkasnya.
Sementara, saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polres Tabalong, Iptu Matnur membenarkan, pihaknya ada datang ke lokasi untuk melihat kondisi terkini.
“Iya kita ke lokasi melakukan peninjauan guna memastikan situasi kondusif,” ujarnya.
Dari hasil pantauan tersebut, pihaknya mengimbau warga yang lahannya terdampak untuk menjaga situasi.
“Pihak pertamina sangat responsif, tidak ada warga yg terdampak langsung, kecuali lahan dan pohon di sekitarnya radius 500 meter,” pungkasnya. (arif)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan