BANJARMASIN, klikkalsel.com- Dampak dari mulai dikerjakannya jembatan Sungai Lulut oleh Dinas PUPR dan Bina Marga Provinsi Kalsel, jembatan yang menjadi penghubung antara Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin tersebut ditutup.
Namun penutupan tersebut hanya berlaku untuk roda 4 dan selebihnya, sedangkan untuk pengguna roda 2 dan 3 masih diizinkan melintas melewati jembatan darurat yang terbuat dari pohon kelapa.
Kasatlantas Polresta Banjarmasin, Kompol Wibowo melalui Kanit Dyaksa, Aipda Budiono mengatakan penutupan ini dimulai sejak tanggal 15 November 2019 dan diperkirakan akan dibuka kembali hingga pengerjaan selesai atau diperkirakan selama 3 bulan kedepan.
“Kalau kata kontraktornya 3 bulan sudah selesai,” ujarnya saat ditemui disela pengamanan arus, Sabtu (16/11/2019).
Ditambahkan Budiono bahwa pihaknya bekerjasama dengan Polsek Sungai Tabuk dalam melakukan pengamanan arus yang diakibatkan oleh penutupan jembatan ini.
Ia pun mengungkapkan bahwa 15 hari sebelum jembatan ini ditutup telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara memasang plang pemberitahuan.
“Jadi sudah kita sosialisasikan supaya masyarakat tidak kaget,” ujarnya lagi.
Sementara itu warga Sungai Lulut, Rini yang setiap hari beraktifitas melalui jembatan ini sebenarnya merasa terganggu dengan adanya pembangunan penutupan ini.
Namun ia memaklumi karena menurutnya ia menyadari bahwa pembangunan jembatan ini memang harus dilakukan mengingat kondisi jembatan yang sempit dan mengkhawatirkan.
“Ya semoga pengerjaannya cepat,” ujarnya.
Sementara itu salah satu supir mobil bak terbuka, Abdullah yang belum mengetahui adanya penutupan jalan ini terpaksa harus putar balik.
Ia yang diminta juragannya mengantarkan barang ke toko pelanggan di kawasan Sungai Lulut KM 9 harus merasa kecewa karena tidak bisa melintas dan harus memutar melalui Jalan Pematang Panjang.
“Mau ke Pal 9 saja harus mutar sampai Pematang. Berapa kali lipat jauhnya itu,” ujarnya sembari memutar haluan mobilnya.(david)
Editor : Amran
