KPU Sosialisasikan Pemilu Melalui Film Suara April

Foto bersama Komisioner KPU bersama dengan Pemeran Suara April, usai pemutaran film Suara April.(foto : fachrul/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- KPU sebagai pihak penyelenggara pemilu terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak suara dalam pesta demokrasi.

Upaya tanpa kenal lelah dan beragam cara mensosialisasikan Pemilu 2019 ke masyarakat telah dilakukan, termasuk melalui film yang berjudul Suara April.

Film yang menceritakan latar belakang sebuah kampung bernama Rampang Selatan yang tidak memiliki ketertarikan terhadap politik dan selama 15 tahun tidak pernah melaksanakan pemilu.

Kampung tersebut hanya memiliki ketertarikan terhadap musik dangdut melayu, karena seorang tetua kampung tersebut bernama Kang Djohari (Alm Torro Margens) memiliki masa lalu yang kurang baik dengan Rosalina (Dewi Gita) yang dulunya merupakan warga kampung Rampang Selatan dan juga rekan dari Kang Djohari di panggung dangdut.

Hingga pada suatu hari menjelang pemilu, seorang pria bernama Chandra (Bio One) dari Relawan Demokrasi yang diutus dari pusat untuk melakukan penyuluhan di kampung tersebut.

Sementara itu, Nurlaila (Amanda Manoppo) yang merupakan seorang guru SMP satu-satunya di kampung Rampang Selatan tersebut mencoba membantu Chandra untuk melakukan penyuluhan agar warga kampung tersebut sadar akan pentingnya hak suara mereka dalam pemilu.

Selain itu dalam film tersebut juga menampilkan persaingan politik antara caleg bernama Rosalina dan Jimmi (Tarmizi Abka) dalam perebutan kursi legislatif dengan memperlihatkan trik yang kotor hingga mereka berdua mulai bersaing dengan sehat dan mengampanyekan pemilu damai.

Film yang didedikasikan untuk relawan demokrasi ini selain menceritakan permasalahan politik juga dibuat dengan genre romance agar menarik para kaum milenial. Film tersebut juga menceritakan tentang kisah antara Nurlaila dan Chandra.

Film besutan Emil Heraldi dan Wicaksono Wisnu Legowo tersebut diputar perdana pada tanggal 15 Maret 2019 di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta, dan pada hari ini, Rabu (10/4/2019) film Suara April di putar di enam kota di Indonesia dan salah satunya di Kota Banjarmasin.

Pemeran Film Suara April Tarmizi Abka mengungkapkan, bahwa perannya dalam film tersebut sebagai seorang caleg yang memiliki konotasi yang sangat kurang baik.

Dalam ceritanya, ia memberikan sembako dan berbagai macam untuk mencari sebuah dukungan masyarakat, tetapi pada akhirnya ia menyadari bahwa hal tersebut adalah tindakan yang salah.

“Sebuah kebanggaan bermain disebuah film edukasi. Masyarakat Indonesia harus datang ke TPS dan memilih sesuai hati nuraninya, dan dalam film tersebut memiliki pesan bahwa sebagai seorang caleg jangan sampai bermain dengan politik uang,” tuturnya.

Selan itu, ia juga mengatakan bahwa film ini juga sangat wajib ditonton oleh para caleg, karena menurutnya film ini pesan moralnya tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga terhadap para caleg di Indonesia ini.

“Film ini juga sangat wajib ditonton oleh para caleg, agar menjadi inspirasi buat mereka,” ucapnya.

Sementara itu, Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Kalsel Edy Ariansyah mengatakan, film ini merupakan sebagai edukasi politik pemilu.

Sehingga dengan film ini KPU menyampaikan pesan kegigihan perangkat pemilu dalam memperjuangkan demokrasi di Indonesia dimanapun wilayah tugasnya berada.

Bahkan kata dia, pemilu di Indonesia harus berintergritas, tanpa politik uang, tanpa materi lain. Lalu dalam film tersebut tertuang pesan pemilu damai dan pemilu yang sehat.

“Walaupun beda pilihan tetap harus dilakukan secara sehat tanpa memberikan efek pecah belah antara sesama warga negara Indonesia,’ ujarnya.

Ia menambahkan, pentingnya suara rakyat dalam memberikan hak pilih, dan pesan moral, edukasi bisa diserap oleh semua pihak, tidak hanya pemilih, peserta pemilu, penyelenggara pemilu, tetapi semua lapisan masyarakat yang ada di Indonesai.

Film berjudul Suara April juga kata dia, tidak di komersilkan, tetapi KPU akan mendistribusikan semua kepada lapisan masyarakat yang menginginkan setelah pemutaran di Bioskop, juga akan didistribusikan di KPU Kabupaten Kota, PPK, PPS, Relawan Demokrasi.

“Kalaupun peserta pemilu juga mengkehendaki nanti kita distribusikan sebagai instrumen pendidikan pemilih dan sosialisasi pemilu, sehingga target partisispasi pemilih pemilu tahun 2019 bisa meningkat, tidak hanya secara kuantitas namun juga secara kualitas,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan