Jembatan Sungai Alalak I Ditutup, Feri Penyeberangan Berangas Laris Manis

Suasana penumpang dari Alalak Utara Banjarmasin, yang menggunakan angutakan kapal feri penyeberangan di Desa Berangas Timur, Batola. (foto ; rizqon/klikkalsel)

MARABAHAN, klikkalsel – Penutupan Jembatan Sungai Alalak I Kayu Tangi, membawa berkah tersendiri bagi pelaku usaha transportasi air. Sedikitnya, ada 3 kapal feri di Desa Berangas Timur, Alalak, Kabupaten Batola yang beroperasi menjadi jalur alternatif.

Hari kedua pengalihan arus lalu lintas, Selasa (2/4/2018). Dari pantauan klikalsel.com, kapal feri penyeberangan dari Desa Berangas Timur menuju Kelurahan Alalak Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin, terlihat ramai penumpang.

Baca Juga : Petugas Kecolongan, Truk Masuk Jembatan Sungai Alalak II Bikin Macet Parah

Hilir-mudik atau pulang-pergi kapal feri terlihat dipenuhi kendaraan roda dua. Dengan kapasitas maksimal 15 unit sepeda motor.

Salah satu, nahkoda kapal feri bernama Yamani menerangkan lonjakan penumpang berkali lipat dibandingkan hari biasa. Terjadi sejak hari pertama, penutupan Jembatan Sungai alalak I Kayu Tangi, Senin (1/4/2019).

“Ada kenaikan 50 persen. Jumlahnya tidak bisa diperkirakan, tarif 2.000 satu sepeda motor. Masyarakat bisa memaklumi, ada penutupan jembatan,” ucapnya kepada Klikkalsel.com.

Haris Makmun warga Kecamatan Anjir Muara, Batola, yang sehari-hari rutin ke Banjarmasin untuk belanja barang dagangan. Ia lebih memilih jalur alternatif untuk menghemat waktu, dari pada terjebak kemacetan di jalur pengaliham arus.

“Biasanya lewat jembatan tapi ditutup karena ada proyek. Kalau lewat Handil Bakti depan pos Polsek Berangas, bisa macet. Jadi saya lewat sini jalur alternatif, untuk menghemat waktu. Tarifnya normal aja.,” kata Haris Makmun.

Untuk diketahui, tiga unit kapal feri penyeberangan di Desa Berangas Timur, Alalak, Batola, tujuan Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin, dan sebaliknya. Beroperasi dari pukul 07.00 sampai dengan 22.00 WITA. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan