Gelar Rakerkesda, Pemko Banjarmasin Prioritaskan Pengentasan Stunting dan Peningkatan BABS

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, saat membuka kegiatan Rakerkesda Banjarmasin tahun 2023

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin menggelar rapat kerja kesehatan daerah (Rakerkesda) untuk merumuskan program Kerja Dinkes tahun 2024.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang membuka secara langsung Rakerkesda tersebut mengatakan bahwa pengentasan stunting di Banjarmasin adalah hal utama yang harus dilakukan.

Dimana saat ini Banjarmasin sudah berhasil menurunkan angka stunting dari 27 ke angka 22 persen.

“Karena hasil audit stunting itu sudah ada dan kita sudah bahas, semoga kita bisa capai angka dari 22 persen ke 14 persen,” ujarnya, Senin (11/12/2023).

Selain percepatan penanganan stunting di Banjarmasin, Ibnu juga meminta agar peningkatan pelayanan kesehatan lainnya harus terus menjadi yang utama, terutama indikator kota sehat.

Baca Juga Tanbu Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Tekan Stunting

Baca Juga Asap Rokok Berpotensi Sebabkan Stunting, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan

Indikator kota sehat tersebut, Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan (BABS) menjadi salah satu syarat penilaian dalam menunjang predikat kota sehat.

“Kami berharap, tahun depan kita bisa ikut dengan syarat minimal 80 persen kelurahan sudah mendeklarasikan bebas BABS,” harapnya.

“Karena ini penting, karena forum terbesar di Banjarmasin itu yakni menghilangkan jamban-jamban di pinggir Sungai. Itu yang harus kita lakukan bekerjasama dengan lintas sektor,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Banjarmasin, dr Tabiun Huda mengaku siap menjalankan apa yang menjadi amanah dari Walikota Banjarmasin.

“Semua stakeholder siap dan anggaran kami siapkan. Agar mencapai dengan target 14 persen ditahun depan untuk pengentasan stunting,” ujarnya.

Sementata untuk menunjang indikator kota sehat, ia mengaku akan terus melakukan peningkatan terkait ODF tersebut. Mengingat saat ini Banjarmasin sudah berada di angka 42 persen dari 22 Kelurahan.

“Mudah-mudahan 10 Kelurahan lagi optimis kita lakukan tahun depan agar mencapai 80 persen. Maka kita akan masuk indikator kota sehat,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran