Dianggap Berkebutuhan Khusus, ME Dikeluarkan Dari Sekolah

Dianggap berkebutuhan khusus, MA (baju hijau) diminta sekolahnya untuk pindah. (istimewa)
Dianggap berkebutuhan khusus, MA (baju hijau) diminta sekolahnya untuk pindah. (istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel- Nasib malang dialami ME (14), pelajar kelas IX yang dikeluarkan dari sekolah tempatnya menimba ilmu karena dianggap anak berkebutuhan khusus.

ME yang sebelumnya bersekolah di SMP Negeri 26 Banjarmasin, kemudian diusulkan oleh pihak sekolah agar dipindah melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 10 Banjarmasin. Karena SMP Negeri 10 Banjarmasin dikabarkan memiliki tenaga pengajar (guru) pendamping khusus untuk anak berkebutuhan seperti ME.

Namun, masalah muncul saat pihak SMP Negeri 10 Banjarmasin seperti enggan menerima ME dengan alasan yang tak jelas. Hal tersebut diketahui dari keterangan orang tuanya, Zainab saat ditemui media di kediamannya.

“Saya diberitahu kepala sekolahnya, bahwa anak saya diminta pindah ke SMP Negeri 10, karena dia berkebutuhan khusus, tapi di sekolah yang dimaksud tidak diterima,” ujar Zainab, Rabu (25/7/2018).

Menurut Zainab, anaknya bukan anak berkebutuhan khusus, dan ia bingung seandainya memang berkebutuhan khusus kenapa baru saat kelas IX baru diminta pindah, bukan saat baru kelas VII atau VIII.

Ia menduga, terkait persoalan ini, ada kaitannya dengan dimutasinya Kepala Sekolah SMP Negeri 26 Banjarmasin sebelumnya.
Biasa saja kata dia, kepala sekolah tersebut tidak terima dimutasi menjadi staf guru biasa di sekolah lain, dan menganggap anaknya yang masih merupakan kerabat Walikota adalah biang dari pemutasian tersebut.

Sedangkan saat ingin masuk ke SMP Negeri 10 Banjarmasin anaknya terkesan dipersulit dan berbelit.
“Kemarin kita diminta tes psikologi dan telah kami laksanakan. Hasilnya anak saya normal atau tidak termasuk anak berkebutuhan khusus tapi cuma IQ rendah yang disebabkan kurangnya bimbingan,” jelasnya.

Ia cuma berharap anaknya dapat sekolah lagi mengingat masa depan ME yang masih panjang. Selain itu, ia melihat ME juga memiliki semangat tinggi untuk belajar.

Sementara itu Kepala SMP Negeri 26 Banjarmasin, Syarwani saat dihubungi awak media menjelaskan bahwa sebelum mengeluarkan surat pindah kepada ME, pihaknya telah lebih dulu melakukan koordinasi dengan pihak dinas dan SMP Negeri 10 Banjarmasin.

“Nilainya sudah kita bantu perbaiki dan saat berkoordinasi dengan dinas, dinas mengatakan bahwa SMP 10 telah siap menerima,” jelas Syarwani. (david)

Tinggalkan Balasan