Bangunan Menghalangi Aliran Sungai akan Dibongkar

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Mengatasi air yang masih menggenang di pemukiman dan jalan pasca banjir, dalam waktu segera Pemko Banjarmasin akan membongkar bangunan yang menghalangi aliran sungai dan atau menghambat drainase.

Wakil Ketua DPRD Banjarmasin HM Yamin menyatakan, kebijakan itu harus dilakukan secepatnya. Sebab, drainase dan aliran sungai harus dinormalisasi untuk mengatasi persoalan banjir dan genangan air di Banjarmasin.

Selain itu, bangunan yang melanggar Perda Sungai harus ditertibkan. “Kalau tidak sekarang kapan lagi,” ujarnya, usai mengikuti rapat koordinasi mengatasi banjir di ruang rapat mini DPRD Banjarmasin, Senin (25/1/2021).

Ketua DPC Partai Gerindra Banjarmasin ini juga menyarankan, Pemko Banjarmasin membentuk tim advokasi, sebagai pengawas bangunan yang di bantaran sungai di Banjarmasin. “Tim inilah nantinya yang menilai bangunan melanggar aturan dan tidak atau perlu dibongkar atau tidak,” sebutnya.

Yamin juga menyayangkan, pembongkaran bangunan di Jalan Veteran tidak maksimal, karena sisa bangunan masih ada dan menghambat aliran sungai.

Bahkan, ia menginginkan, Pemko Banjarmasin harus menjadi contoh untuk tidak mendirikan bangunan di atas sungai. “Jadi bangunan seperti eks kantor camat Banjarmasin Tengah dan SPBU Teluk Dalam Jalan Zafri Zamzam yang berdiri di lahan Pemko, juga harus dibongkar, karena nyata menutup aliran sungai,” ujarnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasn Windiasti Kartika, mengatakan, ada jangka pendek, menengah dan panjang untuk tata kelola atau mempercepat penurunan air.

Misalnya sistem pompanisasi, normalisasi sungai dan drainase hingga pembongkaran bangunan yang menghambat aliran sungai.

“Karena bangunan salah satu faktor yang menyebabkan lambatnya genangan air pasca banjir turun,” sebutnya usai mengikuti rapat.

Ia pun memastikan, akan mengusulkan untuk membongkar bangunan, termasuk halaman dan lantai beton yang menutup aliran sungai.

Kadis yang disapa Windi ini juga mengatakan, alasan lambatnya air mengering karena topografi Banjarmasin datar atau plat. Sehingga air cenderung tergenang dan diam atau lambat mengalir.

Ia juga sepakat, ada dinas khusus yang menangani sungai dan drainase, agar kasus banjir di Banjarmasin tak terjadi lagi. “Saya harap dinas sungai akan dibentuk kembali dan pihak pemerintah pusat bisa merealisasikannya,” tandasnya. (farid)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan