831 Pentolan Sekolah Pintar KPU, Diproyeksikan jadi Estafet Penyelenggara

Jajaran KPU Provinsi Kalimantan Selatan saat launching Sekolah Pintar Pemilihan yang digelar secara virtual. (foto: rizqon/klikkalsel).
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebanyak 831 orang mengikuti Sekolah Pintar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan (Kalsel) yang digelar di tengah tahapan Pilkada Serentak 2020. Para alumni Sekolah Pintar ini diproyeksikan sebagai estafet penyelenggara pemilu di masa mendatang.
Komisioner KPU Kalsel, Edy Ariansyah mengatakan 831 peserta didik Sekolah Pintar diikuti para kaum milenial rentang usia 17-35 tahun dari 13 kabupaten/kota.
Hari ini Rabu (2/9/2020), telah dilakukan launching secara virtual diresmikan langsung Ketua KPU RI Arif Budiman dan turut dihadiri perwakilan Mendagri, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Prof Muhammad, dan. anggota KPU RI I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi.
“Sekolah Pintar Pemilihan diselenggarakan secara daring di melalui Facebook dan Kanal YouTube KPU Provinsi Kalimantan Selatan. Ada delapan kali sesi kelas, sesi kelas mulai tanggal 9 September – 2 Oktober, setiap hari Rabu dan Jumat,” tuturnya kepada klikkalsel.com.
Komisioner yang menangani Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih (Sosdik Lih), Partisipasi Masyarakat (Parmas), Sumber Daya Manusia (SDM) menambahkan, Sekolah Pintar Pemilihan sebagai sarana penyampaian kepada pemilih untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran terhadap pemilihan.
Terlebih lagi, di tengah kondisi bencana Non Alam Covid-19 menjadi kendala tersendiri untuk mengumpulkan banyak orang dalam bentuk tatap muka kendati demikian perlu formulasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
“Selain materi-materi yang berbobot mereka dapat, kami akan memberikan sertifikat kelulusan dari Sekolah Pintar Pemilihan tidak dipungut biaya. Akan jadi bermanfaat bagi setiap peserta. karena sekolah pintar ini dirangkaikan dari seluruh materi terkait dengan demokrasi baik secara teori dan praktisnya,” imbuhnya.
Edy menambahkan, para alumni Sekolah Pintar tersebut diproyeksikan sebagai estafet penyelenggara, baik itu di KPU dan Bawaslu. Sebab materi yang didapat para peserta berkesinambungan dengan wawasan kepemiluan.
“Sehingga mereka mumpuni tentang pemilihan demokratis. Siapa tahu ke depan pelanjut estafet sebagai penyelenggara, bisa juga dengan bekal kepemiluan itu tergantung dengan pilihannya nanti masing-masing bisa nanti melanjutkan sebagai profesi sebagai penyelenggara, atau menjadi praktisi, politisi atau peserta, penggiat serta pemantauan pemilihan,” pungkasnya.(rizqon)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan