Video Klarifikasi Edy Mulyadi Beredar, Begini Tanggapan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel

Ketua Konisi IV DPRD Kalsel H M Lutfi Ssifuddin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setelah viralnya Video Edy Mulyadi diduga merendahkan atau menghina masyarakat Kalimantan dengan menyebut ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’ menuai beragam respon keras dari publik.

Kini beredar video klarifikasi Edy Mulyadi yang diunggah di kanal Youtube Bang Edy Channel, Senin (24/1/2022).

Dalam unggahan itu, Edy Mulyadi meminta maaf terkait dengan pernyataan ‘Kalimantan tempat jin buang anak’. Menurut dia, istilah itu untuk menggambarkan tempat yang jauh

Menanggapi unggahan atau video klarifikasi tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Fraksi Gerindra, H M Lutfi Saifuddin mengatakan bahwa sebagai manusia beriman tentu wajib saling memaafkan.

“Namun yang terpenting peristiwa ini harus dijadikan peringatan untuk kita semua, bahwa tidak semua orang dapat menerima perumpamaan yang kita anggap benar namun belum tentu bagi orang lain,” ujarnya kepada klikkalsel.com

Menurutnya, kuncinya saling menghargai dan bijak menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hal tersebut agar tidak melukai perasaan pihak lain.

Baca Juga : Edy Mulyadi Diduga Hina Kalimantan, Borneo Law Firm Siap Dampingi Masyarakat Yang Melapor

Baca Juga : Video Viral Yang Diduga Menghina Kalimantan Dilaporkan ke Polda Kalsel

“Kebodohan pertama manusia adalah saat dirinya merasa paling pintar dan benar.” tegasnya.

Dalam unggahan atau video berdurasi 9.53 menit di kanal youtube pribadinya itu, pada intinya Edy Mulyadi mempertegas konteks ‘jin buang anak’ dalam pernyataan itu adalah untuk menggambarkan tempat jauh, bukan untuk mendiskreditkan pihak tertentu.

“Di Jakarta Tempat Jin Buang Anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh. Jangankan Kalimantan istilah kita mohon maaf, Monas itu disebut tempat ‘jin buang anak’,” ujarnya dalam cuplikan akun Youtube pribadinya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan Bumi Serpong Damai (BSD) yang pada era 1980-1990-an termasuk tempat jin buang anak.

“Tapi, bagaimanapun juga saya tetap meminta maaf kalau apa-apa ucapan itu dianggap melukai,” ujarnya.

Ia pun mengulangi perkataannya yang kontroversial itu. Edy mengatakan, saat ini Indonesia punya tempat bagus dan mahal, yakni Jakarta. Lalu kita jual lagi, kita pindah ke ‘tempat jin buang anak’.

Sementara itu, di dalam video tersebut, salah satu Dosen FISIP Uniska Muh Uhaib Asad turut angkat suara dan menilai ucapan atau istilah yang dilontarkan Edy Mulyadi adalah omongan biasa dan standar saja.

Muh Uhab Asad turun angkat suara di video klarifikasi Edy Mulyadi

“Omongan ini standart saja tidak ada sesuatu, apa yang masalah ini, tidak ada masalah hanya istilah jin buang anak,” ujarnya.

Kemudian Sulaiman Halim, Tokoh Pemuda Kalimantan meminta masyarakat Kalimantan bisa dimengerti istilah tersebut.

Sulaiman Halim yang juga ikut angkat bicara di video Klarifikasi Edy Mulyadi

“Pernyataan beliau (Edy Mulyadi) tidak sejahat yang dibayangkan, seperti kata-kata monyet itu hanya celotehan di belakang saja,” jelasnya. (airlangga).

Editor: Abadi