Tak Sabar Menunggu Ketua Dewan, Pendemo Terlibat Aksi Dorong Dengan Polisi

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Meski telah dihadang oleh petugas, puluhan orang mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banjarmasin tetap memaksa maju ke depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (20/9/2021)

Akibatnya aksi saling dorong antara massa aksi dan kepolisian gabungan Polresta Banjarmasin dan Polda Kalsel tak bisa diindahkan.

Aksi saling dorong itu terjadi lantaran massa yang sudah bosan menunggu Ketua DPRD Kalsel,
dan kepala dinas terkait yang tak kunjung menemui mereka.

Dalam orasinya, Ketua HMI Cabang Banjarmasin, Nurdin Ardalepa mengatakan, persatu menit pihaknya akan maju langkah demi langkah untuk bisa bertemu dengan Ketua DPRD Kalsel.

“Persatu menit massa akan maju satu langkah,” teriaknya di barisan massa aksi.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya datang kesini tidak ingin ada bentrok dengan petugas polisi. Melainkan hanya ingin berdialog dengan Ketua DPRD Kalsel, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota Banjarmasin.

“Hanya ingin berdialog, setelah dialog pulang, kita tidak mau kalau audiensi hanya 20 orang sebagai perwakilan, kita tidak mau itu, kita inginnya Supian HK hadir disini,” ujar massa aksi.

Diberitakan sebelumnya, aksi yang digelar oleh HMI Cabang Banjarmasin itu dalam rangka menuntut kejelasan tentang lambatnya pemerataan vaksinasi di Kota Banjarmasin.

Baca juga: Nilai Vaksinasi Lambat, HMI Banjarmasin Datangi Rumah Banjar

Ketua Umum HMI Cabang Banjarmasin Nurdin Ardalepa mengatakan, aksi kali ini untuk minta kejelasan mengenai lambatnya proses pemerataan vaksinasi dari pihak dinas terkait.

“Apalagi dengar dengar anggaran covid 19 di Kota Banjarmasin itu sebesar 10 Miliar. Kalau prosesnya lambat begini anggaran besar itu kemana,” ujarnya.

Sebelum memutuskan melakukan aksi, pihaknya sudah melakukan upaya untuk beraudiensi dengan pihak Dinas Kesehatan Banjarmasin. Namun hal tersebut tidak diterima.

“Sebelumnya sudah kami minta audiensi ke pihak Dinas Kesehatan Banjarmasin, sudah ditunggu dan difollow up selama 20 hari namun malah tidak ada tanggapan sama sekali,” terang Nurdin.

Karena audiensi tersebut tidak bersambut baik, maka akhirnya pihaknya memutuskan untuk melakukan aksi.

“Karena usaha untuk beraudiensi tidak diterima dengan alasan yang jelas, maka satu satunya jalan untuk mendapatkan kejelasan adalah dengan aksi,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi