Stok Oksigen Menipis di Tengah Pemberlakuan PPKM Level 4 Banjarmasin dan Banjarbaru

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Terhitung  Senin  26 Juli sampai 8 Agustus 2021, Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV. Hal ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara virtual, Sabtu (24/7/21) sore.

Selain dua wilayah di Kalimantan Selatan, rilis data terbaru dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menunjukkan 43 kabupaten kota lainnya yang harus memberlakukan PPKM Level IV di luar Jawa – Bali.

Airlangga menerangkan, pada minggu ke-3 bulan Juli, sejumlah provinsi termasuk Kalimantan Selatan mengalami peningkatan kasus konfirmasi lebih dari 150 persen. Maka, perlu pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengendalikan laju kenaikan kasus melalui penerapan PPKM Level IV.

Tercatat di Kalsel pada Sabtu (24/7/2021) terjadi penambahan kasus baru 690 orang terinfeksi Covid-19. Banjarbaru dan Banjarmasin penyumbang terbanyak kasus baru tersebut di angka 163 orang dan 150 orang. Disusul daerah lainnya Banjar 99, Tanah Laut 49, Barito Kuala 49, Tanah Bumbu 49, Kotabaru 32, Tabalong 32, Tapin 27, Balangan 15, Hulu Sungai Utara 10, Hulu Sungai Selatan 8 dan Hulu Sungai Tengah 3.

Baca Juga : Sah, Senin Banjarmasin Berlakukan PPKM Level IV

Baca Juga : PPKM Level IV Segera Dilaksanakan, Walikota Banjarbaru: Peleksanaan Terapkan Humanisme

Secara keseluruhan kasus Covid-19 di Kalsel per Sabtu 24 Juli terdata 43.217 terdiri dari 36.145 sembuh, 5.884 dirawat, dan 1.188 meninggal dunia.

Sementara itu, Pejabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA menyatakan kesiapan untuk memberlakukan PPKM Level IV di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru mulai Senin 26 Juli 2021 sesuai indikator yang ditetapkan.

“Dari dua hari yang lalu sudah kami siapkan, namun memang menunggu instruksi secara formal,” ujarnya didampingi Kapolda dan Danrem Kalsel usai mengikuti rapat koordinasi dengan Mendagri.

Safrizal menyampaikan dua hal yang menjadi perhatian saat ini, yakni ketersediaan oksigen dan jatah vaksin.

“Oksigen mulai menipis. Kami kemarin berkoordinasi dengan SKK Migas, dan kami dapat iso tank 20 ton. Untuk isinya, kami mohon untuk dibantu,” ucapnya.

Lanjutnya, vaksinasi di Kalsel terus gencar dilakukan. Namun, ia berharap pemerintah bisa mendatangkan jatah lebih banyak.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, HM Muslim, menjelaskan, indikator PPKM level IV didasari oleh laju penularan dan kemampuan merespons laju tersebut. Untuk wilayah lainnya di Kalsel, ujarnya, juga terjadi peningkatan kasus positif meski tidak setinggi Banjarbaru dan Banjarmasin.

“Yang meningkat ada Tanah Laut dan Kabupaten Banjar,” jelasnya, ditemui usai Rapat Koordinasi.

Terkait kebutuhan oksigen, ia mengungkapkan ada peningkatan sebanyak dua sampai tiga kali lipat. Kendati begitu, Pemprov terus berupaya untuk melakukan koordinasi guna menambah ketersediaan oksigen.

“Kita minta kepada pihak industri agar oksigen khusus disalurkan ke medis,” pungkasnya. (rizqon)

Editor : Akhmad