Polisi ini Religius, Tukang Nangkap Pejahat, Tapi juga Mahir ‘Ngarit Gabah’

Teks foto - Perwira polisi ini, selain terkenal galak dengan penjahat, tapi nyatanya dia religius, juga sangat mahir turun ke sawah saat ikut manen gabah. (dulu/klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Tidak ada kata lepas atau melarikan diri, ketika penjahat sudah menjadi target tangkapan polisi berbadan kekar ini.

Semua mampu diselesaikan, dengan waktu yang cukup singkat. Tapi, jangan salah, selain ditakuti para penjahat polisi bernama Suria Miftah Irawan ini terkenal religius, dan sering shalat berjamaah.

Tidak hanya itu, perwira berpangkat AKP yang memiliki jabatan Kasatreskrim di Polres Kotabaru ini, ternyata juga mampu mengecoh banyak mata, saat dirinya memegang arit, (sabit) yang digunakannya untuk ngarit gabah, atau memanen padi.

Hal itulah ternyata diam-diam menjadi sorotan sekaligus motivasi untuk sahabat sekantornya, bahkan rekanan di luar. M Kansil misalnya. Dia mengakui sejumlah prestasi Kasatres baik dari segi menangani kasus, maupun eksekusi penangkapan targetnya.

“Iya mas, senior saya itu, kalau dia sudah bilang perintah atasan pasti berhasil. Yang pasti, intruksinya punya juga ciri khas, dan bikin targetnya tak berkutik,” ujar Kansil.

Dilain hal, Rahmat Ilahi, sahabatnya diluar juga mengaku sering berjumpa sosok Suria Miftah datang ke mushalla untuk shalat berjamaah.

“Sebelumnya saya memang tidak menyangka. Tapi, saya sering ketemu dia di mushalla shalat lima waktu berjamaah. Apalagi, kalau shalat Jumat, dia pasti berada di shaf nomor dua. Tempatnya selalu disana. Dia istiqmah, dan saya ingat betul,” ujar Rahmat.

Menariknya lagi, sosoknya sebagai tukang nangkap penjahat semakin tidak dipercaya oleh warga desa Salino. Betapa tidak, salah seorang warga yang sudah disalaminya bertanya ke warga lainnya.

“Sola e, dia itu, tentara apa polisi ya? “Bukan, dia mungkin wartawan atau LSM, kan dia baju biasa,” ujar, salah satu petani, yang tampak kental dengan bahasa bugisnya di sawah Salino. (duki)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan