Perkuat Demokrasi Banua, Mantan Komisioner KPU-Bawaslu se Kalsel Bentuk Organisasi JaDi

Foto bersama perkumpulan JaDI. (foto : rizqon/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Sebanyak 23 mantan Komisioner KPU dan Bawaslu dari tingkat provinsi dan kabupaten/kota, mendeklarasikan sebuah perkumpulan organisasi yang mereka namakan “JaDI”.

Organisasi ini merupakan singkatan Jaringan Demokrasi Indonesia, dan telah dideklarasikan di Ball Room Hotel Nasa, Banjarmasin, Selasa (20/11/2018).

Deklarasi JaDI juga dikemas dengan agenda diskusi publik menjelang pemilu 2019 yang sejatinya dilaksanakan di Indonesia. Hadir dalam deklarasi dan diskusi itu dari kalangan mahasiswa dengan sejumlah pembicara, salah satunya Uhaib As’ad,

Kemudian, dilanjutkan penanda tanganan pembentukan Jaringan Demokrasi Indonesi (JaDI) Kalimantan Selatan. Dimulai dari Mantan Ketua KPU Kalsel Samahuddin Muharram dan mantan Ketua Bawaslu Kalsel Mahyuni, serta para mantan penyelenggara pemilu di tingkat kabupaten/kota.

Proses penanda tanganan pembentukan Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Kalimantan Selatan. (foto : rizqon/klikkalsel)

Samahuddin yang kini aktif sebagai dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), menerangkan, kemunculan JaDI di Kalsel sebagai penguat demokrasi dan politik di Banua.

“Saya kira JaDI akan terus eksis, kemudian melakukan diskusi publik. Bisa jadi tema yang kita angkat terkait proses pemilu,” terangnya.

Selain itu kata dia, mantan komisioner KPU mupun Bawaslu yang tergabung dalam JaDI, telah bepengalaman dan merasakan hiruk pikuk dunia demokrasi dan politik dalam penyelenggaraan pemilu.

“Semuanya mantan penyelenggara, terkait dalam pengalaman dan pengetahuan kepemiluan. Bahwa teman-teman representatif dalam kontribusi pemikiran, gagasan terkait tahapan pemilu.

“JaDI juga bisa besinergi dengan pemerintah daerah dalam pemecahan persoalan yang diputuskan. Saya kira JaDi ini sangat terbuka,” pungkasnya. (rizqon)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan