Klaim Omzet Menurun, Rocket Chiken Berharap Uji Petik

Kepala Bakeuda kota Banjarmasin, Subhan Nur Yaumil.
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sejumlah pengusaha restoran, memprotes kebijakan tentang pemasangan Tapping Box sebagai alat monitoring transaksi usaha, salah satunya yakni Franchise ternama Rocket Chicken.
Aksi protes tersebut dilakukan dengan menyambangi kantor Bakeuda Banjarmasin. Hal tersebut dilakukan lantaran dampak pemasangan tapping box yang dinilai merugikan para pihak pengusaha.
Kedatangan para pelaku usaha tersebut, disambut baik oleh kepala Bakeuda Banjarmasin, Subhan Nur Yaumil, dan langsung membicarakan hal tersebut untuk mencari jalan ke luar dari permasalahan hasil pemasangan tapping box di berbagai tempat usaha yang dikenai pajak.
Regional Manager Rocket Chicken Kalimantan, Bagus Irawan, menyampaikan bahwa kedatangan mereka adalah untuk menyampaikan segala keluhan yang terjadi selama dipasanganya tapping box di tempat usahanya.
Baca Juga : Pilkada Kalsel Masuk Kategori Rawan Tinggi
Ia juga mengatakan, pemasangan tapping box yang mulai berlaku sejak Januari lalu, dinilai banyak menuai kerugian untuk usaha franchisenya. Hal tersebut sesuai dengan hasil rekap omzet bulanan yang ia dapatkan.
“Setelah dipasang tapping Box Januari lalu, Omzet kita menurun, dari data kita Januari, menurun sekitar 18 persen, Februari 12 persen, kalau ini dibiarkan terus lama-lama omzet kita terus menurun,” ujarnya.
Sedangkan, Rocket Chiken sekitar 40 gerai yang ada di Banjarmasin, 21 diantaranya sudah dipasang tapping box, untuk itulah Bagus mengklaim sebanyak 21 gerainya itu mengalami penurunan omzet.
“Jadi yang mengalami penurunan di 21 gerai Rocket Chiken itu,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kedatangan mereka adalah untuk mencari solusi dari permasalahan tapping box ini, agar tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.
“Kita berharap ada perda yang mengatur ini, dan jangan di pasang pajak dulu ke costumer, tapi dilakukan uji petik dulu,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bakeuda Banjarmasin, Subhan Nur Yaumil mengatakan, bahwa hal yang disaampaikan pihak rocket chiken itu adalah bentuk keberatan mereka, karena sebelumnya mereka tidak memungut pajak langsung ke costumer.
Baca Juga : Hasil Operasi Antik 2020, Polres Tapin Ungkap 21 Kasus Narkoba
Namun dengan dipasanganya tapping box, pajak tersebut langsung dibebankan kepada costumer, hal tersebutlah yang menurut pihak rocket chiken membuat omzet menjadi menurun.
“Dengan kita pasang tapping box ini, ternyata omzet mereka menurun, kata mereka, tapi kita lihat pembayaran pajaknya meningkat,” jelas Subhan.
Dari hal tersebut ia juga mempertanyakan, dari segi manakah penurunan omzet yang dimaksudkan pihak rocket chiken. Meskipun begitu, ia akan mencoba mencari jalan keluar untuk menengahi permasalahan itu.
“Kita akan turuti kehendak mereka, kita akan lakukan uji petik, disitu nanti bisa kita lihat perbedaan omzet antara menggunakan tapping box dan pembayaran pajak secara manual,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan