Instruksi Gubernur ke BPBD Sigap Respon Bencana! Mujiyat: Puting Beliung Tidak Dapat Diperkirakan

21 rumah rusak akibat dihantam Angin Puting Beliung di Desa Tinggiran Tengah, Kecamatan Mekarsari, Barito Kuala. (foto: dok klikkkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Hujan deras disertai angin kencang yang berpotensi memicu terjadinya bencana masih menjadi momok masyarakat di Maret ini. Merespon hal tersebut, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menginstruksikan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sigap merespon informasi di lapangan.

Kepala BPBD Kalsel Mujiyat mengatakan sesuai instruksi gubernur, apabila terjadi bencana maka personil langsung ke lapangan. Disampaikannya, respon time kebencanaan selambat-lambatnya dalam kurun waktu 12 jam.

“Ada bencana langsung respon cepat, gitu perintah pak gubernur,” tuturnya, Sabtu (12/3/2022)

Dalam tenggat waktu itu, BPBD akan mengkaji terlebih dahulu informasi yang diterima. Kemudian, jika informasi tersebut valid maka langsung disusun langkah-langkah penanganan.

Baca Juga : Bongkar Muat “Makan” Badan Jalan, Dishub Tak Bisa Berikan Tindakan Tegas

Baca Juga : Gubernur Apresiasi Semangat 300 Karateka di Kejurda Shoto Kai Kalsel

Selain personil siaga, perlengkapan penanganan bencana juga selalu disiapkan BPBD baik itu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Meski banjir yang melanda beberapa kali di tengah cuaca ekstrim saat ini cepat melanda dan surut.

“Kalau kawasan rawan banjir sekarang ada di Balangan, Tanah Laut, Kabupaten Banjar, HST, Hulu Sungai Selatan itu daerah kawasan rawan banjir,” ujarnya.

Dia menambahkan, bencana yang patut lebih diwaspadai selain banjir yakni puting beliung. Sebab, jelasnya, puting beliung tidak bisa diprediksi. Lain hal banjir dapat diperkirakan dari intensitas hujan.

“Kalau puting beliung tidak dapat diperkirakan, karena puting beliung itu sifatnya angin, kita sulit membaca. Kalau daerah rawan longsor seperti di HST dan HSS,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi