Hati-Hati, Positif Covid-19 Melonjak Tajam, Kelurahan Sungai Bilu Jadi Klaster Baru

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina saat melakukan Press Release di Front Office Balaikota Banjarmasin
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Upaya penanggulangan Covid-19 di Banjarmasin terus dilakukan, seperti misalnya pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang saat ini sudah memasuki PSBB yang ketiga kalinya di Banjarmasin.
Banjarmasin dalam kasus Covid-19 saat ini merupakan kota di Kalsel yang sebagai penyumbang Positif terbanyak, yakni sebanyak 223 kasus positif.
Walaupun demikian, berbagai upaya terus ditingkatkan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Banjarmasin, seperti halnya melakukan rapid tes masal di beberapa pasar di Banjarmasin.
Baca Juga : Penusukan di Kampung Melayu Terungkap, Pelaku Ternyata Napi Asimilasi
Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina, menyampaikan bahwa dari grafik perkembangan Covid-19 di Banjarmasin saat ini sudah mulai datar, walaupun masih belum angka sesungguhnya.
“Sekali lagi saya sampaikan jangan terlalu alergi dengan perkembangan angka yang naik begitu drastis ini, karena ini merupakan hasil kerja keras teman-teman di tim gugus tugas melalui traching dan penanganan di lapangan,” ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa peningkatan kasus positif yang begitu signifikan di Banjarmasin adalah capaian yang dilakukan tim gugus tugas untuk segera memutus rantai penularan Covid-19 di Banjarmasin
“Sebetulnya bisa saja grafik ini di landaikan, jadi saya perintahkan seluruh petugas di lapangan guringan aja kada usah begawian, Insya Allah angkanya tidak akan bertambah. Tapi bukan itu yang kita inginkan,” ujarnya, Selasa (26/5/2020).
Ibnu Sina juga mengungkapkan bahwa sesuai kaidah epidemiologi, jika ada satu yang meninggal dunia karena positif Covid-19 maka sudah ada 50 orang diluar sana yang positif.
Atas hal tersebut dikatakannya, berakhirnya PSBB jilid I dan II membuat peningkatan data sangat melejit tajam. “Mudah-mudahan saat ini sudah bertemu dengan puncak curva nya, dan ini juga apabila sudah tertangani dengan baik serta tidak ada yang masuk lagi,” jelasnya.
Hingga sampai saat ini ia menyampaikan hanya tersisa dua kelurahan di Banjarmasin yang masih merupakan zona hijau, yakni Kelurahan Alalak Tengah dan Kelurahan Kertak Baru Ulu.
“Yang saya Khawatirkan itu adalah klaster Pekapuran, klaster Antasari dan sekitarnya, serta yang baru ini klaster Sungai Bilu,” tuturnya.
Klaster Sungai Bilu menjadi perhatian pemko Banjarmasin dan tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dikarenakan, di kawasan Banjarmasin Timur merupakan penyumbang terbanyak kasus Covid-19 dengan 17 kasus.
“Klaster Sungai Bilu ini menjadi perhatian kami, karena angkanya sudah mulai agak melonjak,” paparnya.
Hal itulah yang menurutnya harus terus diantisipasi, karena dibandingkan dengan yang lainnya Sungai Bilu merupakan merupakan yang terbanyak di Banjarmasin.(fachrul)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan