Hasan Minta Plt Ketua Pimpinan Wilayah NU Kalsel Tak Sisipkan Misi Pribadi Bahkan Partai

BANJARMASIN, klikkkalsel.com – Ketua DPD Pemuda Islam Kalsel Muhammad Hasan, menduga Nasrullah selaku Plt Ketua Pimpinan Wilayah NU Kalimantan Selatan (Kalsel) ada kedekatan dengan calon gubernur Denny Indrayana. Hasan yang juga warga Nahdliyin meminta Nasrullah tidak menyisipkan misi pribadi bahkan partai dalam organisasi NU.

Dugaan Hasan itu mengemuka berkaitan dengan viralnya di media sosial foto Denny Indrayana bersama Plt Ketua PWNU Kalsel Nasrullah saat meminta doa ke salah satu guru kharismatik di Banjarmasin Selatan. Berbagai komentar pun bermunculan, mengaitkan kedekatan Nasrullah dan Denny.

Bahkan kedekatan itu menurut Hasan diperkuat dengan keluarnya pernyataan sikap PWNU Kalsel yang ditandatangani Nasrullah terkait kegiatan tadarus Al-Qur’an pada 2 Mei lalu dengan mengundang Sahbirin Noor dan Denny Indrayana yang diinisiasi para habaib Martapura. Hasan menyayangkan keluar istilah mempolitisasi Al-Qur’an dari surat pernyataan tersebut.

Lanjut, ujar Hasan, pernyataan sikap PWNU Kalsel yang dibuat Nasrullah kemudian dijadikan alasan oleh Denny Indrayana untuk tidak menghadiri undangan tadarus yang bertujuan mendinginkan suasana di Banua. Pernyataan sikap PWNU Kalsel yang ditandatangani Nasrullah itu disesalkan Muhammad Hasan selaku Ketua DPD Pemuda Islam Kalsel.

“Tudingan Plt PWNU Kalsel bahwa tadarus itu memperlombakan Al Qur’an tak mendasar. Jika melihat jalannya tadarus di Masjid Agung Al Karomah, tidak ada itu politisasi karena pesertanya anak-anak hingga orang tuha. Kawan-kawan apalagi Plt, jangan seenaknya ngomong tanpa data akurat,” kata H Muhammad Hasan, Ketua DPD Pemuda Islam Kalsel, di Banjarmasin, Kamis (6/5/2021).

Hasan menambahkan, PWNU justru seharusnya mendukung tadarus yang digelar para habaib di Martapura. Tidak seperti Nasrullah yang ternyata kader PPP dan merupakan salah satu parpol pengusung Denny selain Gerindra dan Demokrat.

“Kalau NU tidak mendukung justru salah. Pernyataan sikap Plt justru menunjukkan besar kemungkinan dia salah satu tim Denny,” ujar hasan menduga.

Hasan yang mantan pengurus Pemuda Ansor Kecamatan Banjarmasin selatan periode 1985 itu mengatakan, bahwa kepemimpinan PWNU adalah kolektif sehingga semua pengurus harus diundang untuk bersepakat dalam membuat pernyataan sikap.

“Nasrullah itu kan cuma Plt Ketua PWNU Kalsel. Seyogyanya yang namanya Plt itu tidak membuat statement apalagi pernyataan sikap . Jangan lupa NU itu kolektif, sehingga sudah barang tentu semua kepengurusan harus diundang untuk membuat pernyataan sikap seperti itu,” tambah dia.

Sementara itu, Hasan yang juga mantan Ketua Umum KNPI Kalsel meminta agar tidak ada lagi pernyataan-pernyataan dari Denny Indrayana dan timnya yang meresahkan masyarakat.

“Kita harap hentikan memprovokasi warga. Jangan warga diadu domba. Jangan buat statement-statement yang mengganggu masyarakat Banua. Kami muak dengan gaya berpolitik seperti itu,” pintanya.

Hasan pun mengingatkan agar kerusuhan 23 Mei 1997 di Banjarmasin yang tersulut akibat provokasi dan adu domba tidak terulang.

“Saat itu ada pihak yang rekayasa, ada pihak yang provokasi sehingga terjadi kerusuhan. Jadi kalau saat ini ada yang mencoba merekayasa atau mengadu domba, kami masyarakat siap melawan mereka. Jangan ganggu singa guring (tidur),” tegas dia.

Terpisah, Plt Ketua PWNU Kalsel Nasrullah saat dikonfirmasi mengatakan, tudingan yang dilayangkan keliru. Menurut Nasrullah, pendapat Hasan tersebut sangat tidak rasional bahkan emosional.

“Karena logikanya PWNU netral secara kelembagaan. Pemuda Islam juga mesti netral,” tegasnya.

Nasrullah menerangkan, jika ada foto dia bersama dengan Denny Indrayana pada acara buka puasa atau acara tertentu tersebar di media sosial, agar tidak secara ringkas ditarik kesimpulan sebagai bagian dari tim kandidat terkait bahkan mendukung. “Mari berpikir jernih jangan buruk sangka,” pungkasnya.(rizqon)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan