Bertahan Jualan Miniatur Jukung Tambangan, Meski Kalah Saing Dengan Mainan Modern

Miniatur Jukung Tambanga yang dijual Badarian kurang diniminati karena kalah dengan mainan modern.(foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel- Hanya dihari libur, Sabtu dan Minggu perempuan setengah baya tersebut membawa barang dagangannya di Menara Pandang.

Sebuah transportasi air khas banjar yakni Jukung Tambangan. Namun bukan ukuran jukung yang sebenarnya, tetapi sebuah miniatur lengkap dengan orang yang mendayung serta jualan yang berada di dalam jukung, yang ia jual disalah satu kawasan wisata favorit kota Banjarmasin.

“Saya bikin sendiri di rumah dan saya jajakan disini,” kata Badarian.

Miniatur jukung tambangan yang terbuat dari kayu sisa dan diberi warna menarik dengan cat sehingga nampak seperti aslinya yang sering terlihat hilir mudik di Sungai Martapura yang dipergunakan masyarakat Banjar.

Menarik memang, namun sayangnya miniatur jukung tambangan tersebut jarang dilirik anak-anak di kawasan wisata Kota Banjarmasin tersebut.

“Kebanyakan dari mereka mungkin memilih mainan yang terbuat dari plastik dan segala macam bentuk atau robot-robotan,” katanya.

Saat ditanya kenapa masih bertahan dengan dagangan tersebut, dikatakannya hanya itu yang ia mampu. Selain itu kata dia, tak ada salahnya mempromosikan salah satu transfortasi khas Banjar terutama jalur sungainya yakni jukung tambangan.

“Hitung-hitung melestarikan kebudayaan banjar,” katanya sambil tersenyum
Harga miniatur Jukung Tambangan tersebut dijual Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu satunya.(azka)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan