Akademisi: Kriteria Calon Kapolri, Tidak Abuse Of Power

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sederat nama perwira tinggi institusi Polri menjadi perbincangan semua kalangan. Mulai internal dan eksternal kalangan aktor politik, pengusaha hingga warga pada umumnya.

Perbincangan yang menjadi topik hangat itu menyusul akan bergesernya jabatan Kapolri yang saat ini dijabat Jenderal Pol Idham Aziz.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Kalimantan,
Dr. Yahya Ahmed Zein, mengatakan, bahwa Kapolri Pengganti Jenderal Pol Idham Aziz harus orang yang kapabel, bersih, berintegritas dan tidak berafiliasi dengan politisi dan pengusaha tertentu.

Disamping itu Yahya Ahmed Zein juga berpendapat, Kapolri yang baru nantinya bisa memahami seluk beluk kepolisian, serta memiliki kepercayaan dalam menyelenggrakan manajemen organisasi Polri.

“Sehingga dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian, dapat memberikan jaminan kepercayaan publik,” sebut Yahya Ahmed Zein, Kamis (31/12/2020).

Yahya juga berharap, Kapolri juga harus mampu memahami berbagai macam dinamisasi yang terjadi belakangan ini. Sehingga Kapolri baru mampu beradaptasi dengan semua golongan masyarakat agar dapat diterima oleh semua golongan.

“Isu-isu terorisme, radikalisme dan intoleran serta isu anti NKRI harus dapat diselesaikan secara professional dan berpegang teguh pada prinsip negara hukum yang berkeadilan,” harapnya.

Disamping itu, pertimbangan senioritas meski menjadi syarat calon Kapolri, ini menyangkut akseptabilitas kepemimpinan diinternal institusi Polri agar tercipta stabilitas manajemen sebuah institusi negara.

Yahya juga berharap, Kapolri baru memiliki loyalitas tunggal ke Presiden, jangan sampai ada calon Kapolri yang Abuse Of Power, ada utang budi terhadap seorang politisi atau pengusaha sehingga tidak loyal terhadap presiden dan tidak professional dalam menjalankan tugas kenegaraan.(ganang)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan