Warga Bertahan Dengan Titian Hampir Ambruk di Momen Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2019

Murung Selong, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur, yaitu pemukiman warga di atas bantaran Sungai Martapura yang membutuhkan sentuhan pemerintah dalam hal insfratruktur. (foto : rizqon/klikkalsel).
Warga Bertahan Dengan Titian BANJARMASIN, klikkalsel – Murung Selong Kawasan pelosok yang masih dalam Ibukota Provinsi Kalsel di Kelurahan Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur, kondisinya masih memprihatinkan. Pemukiman warga yang tepat berada di atas bantaran Sungai Martapura ini, akses jalannya hanya titian kayu mengancam keselamatan warga.
Kondisi jalan titian kayu tak tak sedikit berlubang, akibat lapuk serta dilintasi kendaraan yang lalu lalang. Ironisnya, pondasi titian tampak tak begitu kokoh menopang ruas, hingga terlihat goyang.
Warga RT 13 pemukiman setempat, mengeluhkan kondisi tersebut. Bagi mereka sangat membahayakan, lebih parahnya tak jarang warga, anak sekolah yang nyemplung ke sungai, akibat kondisi jalan titian rusak dan tanpa pagar itu.
“Kadang bersepeda jatuh ke bawah, ini satu- satunya akses. Diperbaiki swadaya gotong royong, kalau ada yang rusak ditambal papan,” tandas Ketua RT, Mukhtar.
Hal senada juga dikatakan Rahim, siswa sekolah dasar yang setiap hari melintasi titian, berharap ada perbaikan dari pemerintah. Agar memudahkan aktivitas warga sehingga bisa memanfaatkan dua akses sungai dan kendaraan bermotor.
Pelajar ini juga menitip harapan di kegiatan puncak Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019 yang digelar di Banjarmasin, menyentuh kampung halamannya yaitu Murung Selong.
“Melaksanakan perbaikan titian ini,” ringkas harapnya.
Terkait hal ini, perbaikan jalan titian Murung Selong telah dimasukan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dalam Program Rehabilitasi Sosial yang dicanangkan bertepatan dengan momen Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019. Perbaikan dilaksanakan pada November ini, ditargetkan rampung sebelum puncak HKSN, 20 Desember mendatang.
Selain itu, Pemko Banjarmasin juga melakukan rehab 6 buah rumah warga tak mampu yang tidak layak huni, melalui dana CSR. Masing-masing perbaikan rumah berkisar Rp 15 juta.
“Jumlah ada 9 rumah dari Pemko 6, dan Pemprov 3. Titian dikerjakan usulannya 700 meter, mudahan akhir bulan bisa dikerjakan sama-sama,” sebut Kabid Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinas Sosial Banjarmasin, Aep Ruhya.
Sementara itu, di momen puncak HKSN 2019 akhir tahun nanti, Pemko Banjarmasin melakukan bedah rumah tak layak huni, sedikitnya berjumlah 25 titik se kota Banjarmasin. (rizqon)

Editor :

Tinggalkan Balasan