RSUD Ulin Rawat Bayi Kembar Dempet dengan Satu Paru-Paru

Bayi kembar dempet di bagian dada di ruang inkubator RSUD Ulin. (baha/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin kembali merawat bayi kembar siam atau conjoined thorax apdominal, yaitu dempet.

Bayi kembar dempet di bagian dada di ruang inkubator RSUD Ulin. (baha/klikkalsel)

Kali ini kasus yang ditemui yakni dempet kedua tubuh di bagian dada. Bayi kembar ini, pasangan Ilham (30) dan Hana Fitria (26) asal dai Desa Kayu Bakar, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Bayi kembar yang dirawat sejak 12 Mei 2018 ini berada di ruangan Nionatak Intensive Care Unit (NICU) dengan menggunakan inkubator milik RSUD Ulin Banjarmasin.
Bayi kembar siam berusia 12 hari memiliki berat 4,4 Kilogram. Namun tidak bisa dibilang kembar identik, sebab mereka memiliki panjang tubuh berbeda, yakni 48 dan 40 centimeter.
“Bayi kembar siam yang kami tangani kali ini memiliki kelamin laki laki, 2 jantung, 1 paru paru, 4 ginjal, 1 anus, 4 tangan serta 4 kaki. Dempetnya di bagian dada sehingga apabila kami melakukan operasi pemisahan harus memperhatikan kondisi bayi serta atas persetujuan orang tuanya,” ujar Direktur RSUD Banjarmasin, Hj Suciati saat ditemui di ruangan Lantai 6 Gedung RSGM Ulin, Rabu (23/5/2018).
Menurut Ketua tim dokter penanganan pemisahan bayi kembar siam, Ari Yunanto bahwa untuk melaksanakan proses pemisahan, usia ideal bayi harus melebihi usia 1 tahun lebih dulu.
“Ada tipe bayi kembar siam yang bisa dan tidak bisa dipisahkan, mudah mudahan bayi kita ini bisa,” harapnya saat didampingi Dokter Anak, Pudji Andayani.
Apabila kondisi bayi sudah memungkinkan untuk dilakukan pemisahan, pihaknya akan meminta bantuan berupa alat dan dokter spesialis untuk kasus yang sudah dua kali ditanganinya ini.
“Bayi kembar siam ini masih pakai alat Bantu penafasan. Kita stabilkan dan optimalkan, setelah itu kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah ada kebocoran di jantung mereka yang berdempatan,” jelasnya.
Menurutnya, kasus bayi dempet ini peristiwa langka, sebab hanya terjadi 1: 100.000. Kasus ini terjadi saat proses pemisahannya dalam kandungan.
Adapun untuk sementara, bayi kembar siam ini masih belum mempunyai namadari orang tuanya. (baha)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan