Pemprov Kalsel Gandeng Tiga Pemerintah Kabupaten/Kota Gelar Operasi Pasar Murah Haul Abah Guru Sekumpul ke-19

Pemprov Kalsel menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Pasar Terbuka dalam rangka Haul Abah Guru Sekumpul ke-19.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Menjelang pelaksanaan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul Haul ke-19, Pemprov Kalsel bakal menggelar pasar murah selama satu pekan. Operasi pasar ini bertujuan mengantisipasi lonjakan kebutuhan bahan pokok masyarakat yang ikut meningkat.

Selain itu, operasi pasar juga menekankan angka inflasi daerah. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Kebijakan Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Agus Salim saat Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Pasar Terbuka dalam rangka Haul Abah Guru Sekumpul ke-19 di Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Rabu (3/1/2023).

“Kegiatan besar seperti ini bisa mungkin berdampak terhadap inflasi, walaupun sebetulnya sekarang kondisinya Kalsel sudah sangat turun inflasi,” ucapnya.

Dia mengatakan, operasi pasar rencananya digelar di tiga daerah, yakni Banjarmasin, Banjarbaru, dan Banjar. Pemprov Kalsel juga bakal menggandeng ketiga pemerintah daerah setempat untuk menentukan titik operasi pasar yang ditarget terlaksana paling lambat H-4 haul Guru Sekumpul 2024.

Baca Juga : Memudahkan Jemaah Haul Abah Guru Sekumpul ke-19, Pemprov Kalsel Pasang Penerangan di Jalur Alternatif

Baca Juga : Dari 12 Januari Polres Banjar Siagakan Personil Untuk Haul Abah Guru Sekumpul

Persediaan barang saat operasi pasar nanti masih meliputi bahan pokok. Pihak yang menyatakan kesiapan sampai ini adalah Bulog dan Pertamina.

“Pertamina siap mendukung kegiatan ini, baik menambah persediaan gas LPG dan BBM. Begitu pula dengan Bulog,” tandasnya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Banjar, Ikhwansyah mengatakan persiapan haul ke-19 Guru Sekumpul sudah mencapai 80 persen.

Ikhwansyah menjamin, kebutuhan pokok untuk dapur umum yang terdata sudah aman. Tercatat ada sekitar 180 dapur umum yang terdaftar secara resmi dalam posko induk.

“Perlu kita antisipasi adalah dapur-dapur yang tidak tercatat, itu biasanya banyak, makanya perlu ada pasar murah secara terbuka agar masyarakat lain tak kesulitan nantinya,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi