Organisasi Sosial dan Pemkab Tablong Buatkan Rumah ODGJ

TANJUNG, klikkalsel.com – Setelah mendapat perawatan di RSJ Sambang Lihum dan telah dipulangkan dengan kondisi stabil. Wahyu (23) warga Kabupaten Tabalong yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), kini memiliki rumah kediaman di dekat keluarganya sendiri.

Rumah tersebut dibangun atas kolaborasi apik berbagai organisasi sosial seperti Yayasan Sayangi Sesama, Komunitas Sayangi Sesama (KS2), Lazismu, Takmir Manis Al Mukhlisin, Yayasan Insan Mulia Pama, Toko Bangunan Yoes Mabuun dengan pihak Dinas Sosial, Pemerintahan Kecamatan Murung Pudak, Puskesmas Mabuun dan Kelurahan Mabuun.

Menurut Ketua Yayasan Sayangi Sesama, Erlina Effendi Ilas, tempat tinggal Wahyu dibuatkan di atas tanah milik orang tuanya sendiri yang berada beberapa meter dari rumah orang tuanya.

Hal itu, lanjutnya, untuk memudahkan perawatan dan perhatian pihak keluarga kepada penderita ODGJ. Bagaimanapun, penderita ODGJ harus memiliki akses perhatian yang lebih baik dari keluarga.

“Peran keluarga sangat penting buat stabilitas penderita gangguan kejiwaan. Perhatian dan kasih sayang perlahan lahan akan memperbaiki goncangan mental penderita, selain juga dibantu obat-obatan,” tutur Erlina.

Sementara itu, pihak Dinas Kesehatan Tabalong yang diwakili dr. Helda, peran serta pihak non pemerintah juga sangat berarti dalam penanganan masalah kesehatan mental masyarakat.

Baca Juga : Bupati Tabalong Berpesan Agar AGPAII dan PGRI Jangan Jadi Serikat Pekerja

Dalam hal ini, Puskesmas Mabuun juga memberikan perhatian khusus dalam penyediaan pelayanan pihak keluarga mendapatkan obat untuk ODGJ.

“Kami dalam waktu dekat akan membuat MOU dengan RSJ Sambang Lihum untuk pasien ODGJ. Saat ini program penanganan ODGJ terus dilakukan secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi,” jelasnya.

Membaiknya Wahyu, juga diamini oleh Kepala Puskesmas Mabuun, Drg. Tenry Ariny, dimana pihak Puskesmas Mabuun, hingga saat ini terus memberikan fasilitasi bagi Wahyu. “Terutama untuk mengakses mendapatkan obat khusus ODGJ,” sampainya.

Ayah Wahyu yang juga hadir saat itu bersuka hati menerima Wahyu dan Ia mengungkapkan, sekarang Wahyu kalau jalan keluar rumah sudah ingat pulang ke tempat ini.

“Saya pernah coba membiarkan pintu tempatnya tinggal saat malam hari, tapi kemudian Wahyu membetulkan dengan menutup pintu yang terbuka,” terangnya.

Ayah Wahyu sangat sangat senang merawat anaknya. Hanya rumahnya tak ada ruang layak buat merawat dan melanjutkan penyembuhan Wahyu.

Ia merupakan anak yang hilang, terpisah dari ayahnya sejak umur Wahyu 2 tahun. Perceraian orang tua Wahyu sejak kecil awal kisah pilu mereka.

“Saya ingin perbaiki dapur ini buat Wahyu, tapi saya tak punya apa-apa. Saya ingin merawat Wahyu, tapi apa daya saya saat ini,” tukasnya dengan matanya berkaca menahan sedih.

Penyerahan rumah tinggal bagi Wahyu ini, dihadiri Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabalong H. Abu Bakar Sidik beserta Lurah Mabuun, Rizki Kurniadi, Kepala Puskesmas Mabuun dr. Tenry Ariny, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, dr. Helda serta Ketua Yayasan Sayangi Sesama, Erlina Effendi Ilas.(doni)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan