LKS, Ajang Pencarian Bibit SMK untuk Lomba WordSkills 2021

Kepala Dinas Pendidikan Kalsel Yusuf Effendi dan Kepala Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK Arie Wibowo Kurniawan wawancara usai pembukaan LKS.(foto : nuha/klikkalsel)
BANJARBARU, klikkalsel – Sebanyak 208 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel) ikut berpartisipasi dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2019 Kalsel dengan 16 cabang ikut dilombakan.
Acara dibuka dengan tarian khas dayak bakumpai oleh SMK Marabahan, para peserta dari kalangan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) nampak antusias menyambut LKS, Rabu (5/11/2019) malam.
LKS SMK dimulai pada 5 November dan berakhir 8 November 2019, kegiatan LKS bertempat di Aula Jeddah Asrama Haji, Landasan Ulin Kota Banjarbaru.
Baca Juga : Dalam Waktu Dekat, Api Tugu Obor Tabalong Kembali Menyala
Kepala Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK Arie Wibowo Kurniawan menuturkan, kegiatan tersebut merupakan pencarian bibit untuk mengikuti lomba nasional dan internasional.
“Dan memang ajang melihat dalam dunia industri untuk mencari tenaga terampil, tanpa harus melalui seleksi lagi,” imbuhnya.
Arie Wibowo mengatakan, pada taraf internasional WorldSkills adalah kiblatnya pekerjaan-pekerjaan tingkat dunia, dan salah satu LKS di sini terdapat salah satu yang dilombakan pada ajang dunia tersebut.
“Saat ini, itu sudah diajarkan kepada anak didik SMK. Namun perlu ketekunan untuk berlatih terus,” ucapnya.
Menurutnya, perkembangan teknologi harus diserap, jika tidak maka akan terjebak pada alat yang lama, metode belajar yang lama, sedangkan di dunia sudah berkembang.
“Oleh karena itu sebenarnya LKS ini sebagai ajang guru untuk memperbaiki cara mengajar, dari LKS industri bisa melihat, mana SMK kita yang mengajarnya benar dan salah,” terangnya.
Jajaran Pemerintah Provinsi Kalsel dan pelajar SMK beserta tamu undangan melihat rangkaian pembukaan acara LKS di Asrama Haji.(foto : nuha/klikkalsel)
Diketahui, sebelumnya Kalsel pernah menyumbang peserta di WordSkills untuk kategori bricklaying dan floor, tetapi ketika ajang internasional peserta terkendala bagian tubuh.
“Anak didik kita itu kan tubuhnya kecil, sehingga saat lomba internasional WordSkills membuat peserta yang baru mengikuti setengah lomba daya tahannya sudah berkurang,” jelas Arie.
Arie Wibowo menyarankan agar melatih anak SMK dengan menjaga fisik dan makanan agar tetap kuat. Sebab, untuk mengikuti lomba daya tahan sangatlah penting.
“Lumbung utama utusan internasional itu salah satunya dari Kalsel, jadi sekolah yang punya bibit bagus harus diperhatikan oleh Pemerintah Daerah. Juga disiapkan alatnya, kinerja guru diperbaiki, semoga tahun depan meraih emas dan Kalsel bisa memberikan sumbangsih untuk utusan kita ke WordSkills ditahun 2021,” tutupnya.(nuha)
Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan