Kilas Balik Pendakian dan Pengibaran Merah Putih pada 17 Agustus di Gunung Halau-halau

Pengibaran bendera Merah Putih pada Upacara 17 Agustus di kawasan Sungai Karuh saat pendakian pertama Gunung Halau-halau.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Organisasi atau Komunitas Pecinta Alam serta para pendaki gunung di Indonesia, pada setiap bulan Agustus kerap mengadakan kegiatan pendakian dan upacara pengibaran bendera merah putih di puncak gunung.

Tak terkecuali di Kalimantan Selatan (Kalsel) ada beberapa gunung yang didaki oleh pecinta alam dan pendaki untuk melakukan upacara pengibaran merah putih pada hari kemerdekaan Indonesia tersebut.

Diantaranya Gunung Halau-halau atau sering disebut Gunung Besar, yang memiliki ketinggian 1.901 meter dia tas permukaan Laut (MDPL) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Gunung yang dikeramatkan bagi warga suku Dayak Meratus itu juga merupakan satu diantara tujuh puncak tertinggi (seven summits) di Indonesia. Ternyata sudah mulai dijadikan lokasi pendakian merah putih sejak tahun 2000 lalu.

Suasana upacara 17 Agustus di Kawasan Air Terjun Sungai Karuh pada Pendakian pertama Gunung Halau-halaun tahun 2000 (sumber:Donny Sophandi)

Hal itu, diungkapkan Donny Sophandi yang merupakan satu diantara beberapa orang perintis jalur pendakian merah putih Gunung Halau-halau 1.901 MDPL di Kabupaten HST tersebut.

“Pendakian merah putih pertama itu pada tahun 2000,” kata pria yang akrab disapa Bang Donny kepada klikkalsel.com Sabtu (2/7/2022).

Lebih jelas, Bang Donny menceritakan, awal mula adanya pendakian merah putih di gunung Halau-halau tersebut bermula dari ide-ide liar beberapa mahasiswa pecinta alam yang pada tahun 1998 silam melakukan pendakian ke Gunung Semeru di Jawa Timur.

“Saat itu tepat tanggal 17 Agustus 1998, saya berada di Ranu Kumbolo (danau di Lembah Gunung Semeru) dan tanpa sengaja turut ikut melakukan upacara pengibaran bendera bersama ratusan pendaki lain,” ujarnya.

Sepulangnya dari pendakian 17 Agustus Gunung Semeru Jawa Timur itu lah, kata Bang Donny pihaknya mulai terpikirkan untuk membuat kegiatan serupa di puncak tertinggi Kalsel.

Baca Juga : Mapala Piranha Sukses Gelar Kompetisi Kebut Gunung Tingkat Regional Kalimantan di Kiram Park

Baca Juga: Tim Ekspedisi Meratus Tanam 5.000 Bibit Kopi di Gunung Halau-halau

Pemikiran dan rencana itu mulai dijalankan pada awal tahun 2000, yang mana, kata Bang Donny bersama teman teman sesama Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) di Banjarmasin mulai serius untuk membahas kegiatan tersebut.

Kawasa. Hutan Meratus yang menjadi Jalur trekking pendakian pertama Gunung Halau-halau tahun 2000 (sumber:Donny sophandi)

“Pada awal tahun 2000, saya dari Mapala Uniska dan Haris Irawan Mapala Stienas bersama beberapa orang senior Mapala Stienas Banjarmasin waktu itu yang saya ingat Marten Acid, Pangku Dera, A Rifat, dan beberapa yang lain, ngobrol santai di warung Aman (warung samping kampus Mapala Stienas) dan mulai merencanakan akan mengadakan upacara 17 Agustus di Gunung Halau – Halau,” ceritanya.

Rencana tersebut rupanya, kala itu mendapat dukungan positif oleh para pecinta alam yang langsung mulai membentuk sebuah kepanitian.

Panitia itu dibentuk untuk mengurus administrasi dan merencanakan anggaran yang akan dikeluarkan dalam kegiatan pertama di puncak tertinggi Kalsel itu.