Mapala Piranha Sukses Gelar Kompetisi Kebut Gunung Tingkat Regional Kalimantan di Kiram Park

Foto bersama pemenang Piranha Fun Race Comopetition Regional Kalimantan (sumber: Mapala Piranha)

BANJARBARU, klikkalsel.com – Belum lama ini Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat (FPK ULM) atau dikenal Mapala Piranha sukses menggelar Kompetisi Kebut Gunung di kawasan Kiram Park, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketua Mapala Piranha FPK, Syaima Melianti menjelaskan, kompetisi tersebut bertajuk Piranha Fun Race Competition. Diikuti sebanyak 78 orang atau 39 tim yang terdiri dari 22 Organisasi Pecinta Alam di seluruh Pulau Kalimantan yang dilaksanakan selama 3 hari, dari 17-19 Juni 2022 kemarin.

“Kompetisi tingkat regional Kalimantan yang diadakan ini memperebutkan Piala Gubernur Kalsel,” ujarnya, Selasa (21/6/2022).

Adapun peserta dari luar Kalsel, kata Syaima Melianti yang mengikuti kompetisi tersebut berasal dari Kalimantan Timur dan Tengah. Sementara Kalimantan Barat dan Utara belum bisa berpartisipasi.

Secara teknis dia merincikan, Sebelumnya pada Jumat (17/6/2022) lalu, peserta dikumpulkan dari Kampus Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM dan berangkat ke Kiram Park menggunakan 5 buah bus.

“Selanjutnya, dilakukan pembukaan dan launching penanaman 10 ribu bibit pohon di kawasan Tahura,” jelasnya.

Sementara untuk Piranha Fun Rece Competition sambung Syaima di gelar pada Sabtu (18/6/2022) lalu.

Dalam kompetisi peserta lari beradu kecepatan melintasi kawasan perbukitan, hutan, sungai dan sedikit pemukiman warga sekitar Desa Kiram, yang dimulai dari pagi sekitar pukul 07.00 Wita hingga selesai.

Baca Juga : Pertama di Indonesia, KRB Kalsel dan Mapala Piranha Komitmen Majukan Pusat Konservasi Terbesar di Kalsel

Baca Juga : Buka Puasa Bersama, Mapala Piranha Umumkan Rencana Gelar Lomba Kebut Gunung dan Pendakian Seven Summit

“Kita kala itu meletakan batas waktu tempuh maksimum selama 8 jam untuk peserta. Karena kondisi cuaca saat kami membuat jalur kemarin tidak menentu. Sebentar hujan sebentar panas bahkan sempat badai,” jelasnya.

“Jadi untuk jaga-jaga sewaktu kompetisi kemarin terjadi badai di atas, kita akan menghentikan waktu kompetisi sampai badai mereda. Toleransi waktu istirahat andai terjadi badai sudah kita siapkan selama 2 jam,” imbuhnya.

Menurutnya Syaima, kompetisi ini merupakan awal kembalinya atmosfer kompetisi antar pecinta alam di Kalimantan yang sempat ‘mati suri’ lantaran pandemi covid-19.

Oleh karena itu, diharapkan dari kompetisi yang telah dilaksanakan Mapala Piranha ini dapat memicu kawan-kawan pecinta alam lainnya untuk membuat even-even serupa sebagai ajang silaturahmi antar pecinta alam.

“Kami juga berterima kasih kepada seluruh sponsor yang membantu kelancaran kegiatan kami. Serta instansi pemerintah dari tingkat daerah, Kota Banjarbaru dan Provinsi Kalimantan Selatan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Syaima mengungkapkan juara pertama kompetisi ini didapatkan tim Eusidroxilon Zwagerl dari Mapala Sylva Fakultas Kehutanan ULM dengan torehan point sebanyak 195.640.

Juara kedua, diraih tim Sylva Maut dengan point 189.640 dan peringkat ketiga tim Diospyros Celebica, yang sama sama dari organisasi Mapala Sylva Fakultas Kehutanan ULM dengan torehan point 185.430.

“Peringkat 4, tim Graminea Rimbas dari organisasi Mapala Graminea Fakultas Pertanian ULM dengan point 175.010,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada peserta terjauh, terfavorit dan termuda.

“Diantaranya terjauh diberikan kepada Imapa Unmul Kalimantan Timur, terfavorit diberikan ke Orpala Tupan Meratus dan termuda ke Sispala Smagas,” pungkasnya. (airlangga)

 

Editor: Abadi