Kabar Penyerangan di Simpang 4 Gatot Ternyata Palsu, Kapolsek Bantim: Dia Mabuk dan Jatuh Sendiri

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Beredar sebuah informasi di Instagram yang menyebutkan terjadinya penyerangan oleh kelompok remaja di kawasan Jalan Veteran Simpang 4 Gatot Soebroto.

Informasi itu pertama kali disampaikan oleh sebuah akun bernama @h.agunk22. Ia menyebut seorang karyawannya menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal. Bahkan ia menegaskan bahwa pelaku berjumlah 20 orang dan membawa celurit panjang.

“Pa, minta tlong banar !!! Ini karyawan ulun kena seikung tadi malam hanyar kejadiannya. Di simpang 4 lampu merah gatot,” tulis akun tersebut mengomentari kabar penangkapan genk motor oleh Polresta Banjarmasin di salah satu akun media sosial.

“20 ikungan ada jr manusianya tadi malam, kanakan bawa celurit panjang,” imbuhnya saat ditanyakan terkait lebih rinci kejadian tersebut oleh akun lain.

Mendapati informasi tersebut Kapolsek Banjarmasin Timur Kompol Eka Saprianto, Kanit Reskrim Ipda Partogi Hutahaean dan jajaran langsung bergerak melakukan penelusuran dan menemui “karyawan” yang menjadi korban penyerangan.

” Kita telah datang lokasi yang diduga tempat kejadian. Kita juga temui orang yang mengaku jadi korban tersebut dan setelah kita lakukan pemeriksaan, ternyata kabar itu palsu,” ungkap Kapolsek Banjarmasin Timur Kompol Eka Saprianto kepada klikkalsel.com.

Dituturkannya, kejadian berawal dari seorang karyawan bengkel berinisial T yang membuat status memperlihatkan tangannya yang mengalami luka.

Status tersebut kemudian dikomentari oleh bosnya yang menanyakan penyebab luka tersebut. Kepada bosnya, T lantas mengaku bahwa ia menjadi korban penyerangan dan percobaan begal.

Baca Juga : Lakukan Patroli, Polsek Banjarmasin Barat Amankan Dua Pemuda Terduga “Anggota Geng”

Baca Juga : Video Sekelompok Remaja Serang Warga dengan Sajam Viral, 3 Warga Jadi Korban

Mendapat kabar tersebut, bosnya lantas menginformasi kejadian tersebut dengan akun media sosialnya yang belakangan menjadi viral.

“Itu kan viral, kita jemput bola. Lalu kita lakukan pemeriksaan sampai visum terhadap T,” ucap Kapolsek.

Selain itu polisi juga mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah CCTV di kawasan tersebut dan tidak mendapati kejadian dimaksud.

Saat polisi hendak melakukan pemeriksaan terhadap CCTV milik Dishub yang terpasang di kawasan tersebut, mendadak T ketakutan dan mengakui bahwa dia telah berbohong.

“Ternyata dia tidak pernah jadi korban penyerangan. Luka yang didapatnya ternyata akibat dia menabrak halte dan jatuh di kawasan tersebut saat berkendara dalam kondisi mabuk,” ungkap Kapolsek.

Mendapati pengakuan tersebut polisi langsung mengamankan T guna mempertanggung jawabkan perbuatannya karena telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat.

Polisi juga telah memanggil bos T yang membuat postingan informasi penyerangan tersebut guna mengklarifikasi hal tersebut.

“Untuk T kita masih lakukan pemeriksaan dan berkoordinasi terkait sanksi yang akan diberikan, apakah akan dikenakan UU ITE atau seperti apa,” jelas Kapolsek.

Ia pun mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam menyampaikan informasi sebelum mendapatkan kepastian kebenarannya.

“Karena akan ada konsekuensi hukum bagi mereka yang menyebarkan berita bohong kepada publik,” tegasnya. (David)

Editor: Abadi