JaDI Kalsel Nilai Kampanye Akbar Angkat Elektabilitas Capres

Anggota Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Kalsel, Khairiadi Asa. (Istimewa)

BANJARMASIN, klikkalsel- Sukses menggelar rapat umum (kampanye akbar) di Banjarmasin, membawa pengaruh terhadap elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) di Kalsel.

Capres petahana nomor urut 01 itu mampu menyedot puluhan ribu massa pendukung yang berhadir di Stadion 17 Mei Banjarmasin pada 27 Maret 2019 lalu.

Anggota Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Kalsel Khairiadi Asa menilai, kehadiran Jokowi sudah mampu memberikan efek positif terkait elektabilitasnya di Kalsel.

Mantan anggota KPU Kabupaten Barito Kuala (Batola) itu juga menyampiakan, kampanye akbar cukup perlu bagi kandidat pilpres 01 dan 02. Sebab, hal itu mampu mendongkrak dan memperkuat elektabilitas paslon bersangkutan.

“Karena dalam metodenya kampanye itu harus ada kampanye akbar mengumpulkan massa dalam jumlah besar. Tujuannya meningkatkan eletabilitas. Cuma apakah menambah elektabilitas atau stagnan,” tuturnya kepada Klikalsel.com.

Disuarakannya, perbedaan kampanye akbar zaman dulu sebelum reformasi lebih ramai dengan waktu sekarang. Sebab, di era dewasa ini jangka waktu kampanye yang panjang, banyaknya sebaran informasi kandidat bersangkutan di media sosial dan pemberitaan. Sehingga, tak masyarakat merasa cukup dengan informasi paslon yang mereka dukung.

“Jadi efektifnya itu, tergantung dengan masa pendukungnya, kemasan acaranya itu, situasi kondisi,” Imbuh Khairiadi Asa.

Ia menambahkan kampanye akbar tetap diperlukan untuk digelar. Guna melihat persentasi kekuatan politik yang dikerahkan.

“Efektif atau tidaknya kampanye akbar itu tetap diperlukan untuk menghimpun kekuatan masing-masing pasangan calon. Meski visi-misi pasangan calon sudah tersebar di media sosial, mungkin sekarang orang-orang datang kampanye akbar menyaksikan hiburan dan melihat langsung figurnya,” jelasnya.

Sementara itu, Khairiadi Asa beranggapan Kalsel cukup layak menjadi wadah kampanye akbar. Meski, total suara di Kalsel tak begitu banyak diangka sekitar 2 juta pemilih jika dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa dan Sumatera.

Kedatangan 01 paling tidak dapat menyapa langsung dan menyakinkan para pendukung terkait perhatian kandidat calon presiden di daerah yang didatangi.

“Walaupun secara nasional, Kalimantan itu tidak terlalu signifikan. Tetapi tetap masing-masing pasangan calon itu, mempunyai strategi sendiri, walaupun pemilihnya sedikit tetap digalang mereka. Artinya memberikan kepedulian mereka ke semua daerah,” tandasnya.(rizqon)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan