Hilangkan Aib Kematian Ibu dan Bayi dengan Gerakan Gabumil

BANJARMASIN, klikkalsel – Kematian bayi saat melahirkan di Banjarmasin cukup meningkat tetapi tidak signifikan. Dari data Dinas Kesehatan Banjarmasin, angka kematian bayi saat persalinan tahun 2016 berjumlah 44 kasus, sedangan 2017 menjadi 49 kasus. Sedangkan kasus kamatian ibu melahirkan 2017 berjumlah 7 kasus.

Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina. (fachrul/klikkalsel)

Namun, masalah ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) meningkat tajam. Jika 2016 sebanyak 804 kasus, maka 2017 meningkat menjadi 1003. Sedangkan ibu hamil anemia 2016 ada 997, kemudian naik di  2017 menjadi 1132 orang.  Untuk bayi dengan berat badan lahir rendah pada 2016 sebanyak 449 bayi.

Menanggapi hal itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina menyayangkan karena masih ditemukan ibu hamil yang mengalami gangguan gizi karena kekurangan asupan makanan. Padahal bisa mengakibatkan janin dalam bahaya,  bahkan kematian ibu melahirkan.

“Saya berharap tahun 2018 ini, kasus diatas mampu diatasi dengan baik,” timpalnya, usai Launching Program Gabumil di Aula Kayuh Baimbai Balai Kota Banjarmasin, Rabu (18/04).

Terkait acara Program Gaduhi Ibu Hamil (Gabumil),  Ibnu ingin ini menjadi spirit baru dalam menekan angka kematian ibu dan bayi bisa mencapai angka nol.

Ia mengatakan lagi,  hal tersebut menjadi perhatian serius bagi pemko.  Sebab bagaimana adanya ibu dan bayi meninggal adalah seperti aib.  “Apalagi Banjarmasin adalah kota besar dimana transfortasi sangat mudah,” katanya

Menurutnya,  bagaimana pun banyaknya kematian itu berhubungan dengan indikator kesejahteraan dan kepedulian masyarakat. “Saya berharap ke depannya ada upaya luar biasa sehingga angka angka tersebut bisa menunjukan nol,” ujarnya.

Program Gabumil ini, lanjut orang nomor satu di Bumi Kayuh Baimbai ini, perlu disosialisasikan lebih luas lagi, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi keangka yang lebih signifikan.

“Ini niat mulia, dan hal ini perlu ada sosialisasi sehingga tidak ada kesalahpanahan di lapangan,” katanya.

Menurunkan angka kematian ibu dan bayi ini perlu adanya peran serta dan partisipasi aktif semua pihak, sehingga generasi yang lahir di era ini betul-betul dalam kondisi sehat.

“Mudahan hal ini akan menjadi niat baik kita atas dukungan semua pihak. Apapun pekerjaannya, bila dikerjakan hanya satu orang maka hasilnya tidak akan maksimal, tapi bila kita melakukan kegiatan dengan gotong royong, apa yang kita inginkan akan sukses dan berhasil,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinkes Banjarmasin H Lukman Hakim mengatakan, program Gabumil ini merupakan sebuah inovasi sangat khusus yang dibuat Dinkes Banjarmasin dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Secara nasional dalam hal inovasi, Banjarmasin menduduki peringkat ke delapan nasional. Karena itu, program Gabumil ini akan diusahakan bisa masuk dalam 10 program inovasi terbaik se-Indonesia,” sebutnya.

Melalui Gabumil ini, Dinkes Banjarmasin yakin setidaknya tahun ini angka kematian ibu dan bayi dapat menurun hingga 50 persen.(fachrul)

 

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan