Hari Kebangkitan Nasional, Dr Jarkawi Ajak Generasi Masa Kini Tetap Gaungkan Semangat Nasionalisme

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Setiap tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, dimana tahun 2021 sudah memasuki tahun ke 113. Menurut sejarah tanggal tersebut ditetapkan sesuai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo yang memiliki tujuan mencerdaskan rakyat Indonesia pada waktu itu.

Penetapan Hari Kebangkitan Nasional tersebut diinisiasi oleh Presiden Soekarno saat awal kemerdekaan. Waktu itu, dirinya juga menilai perlu ada simbol pemersatu bangsa untuk melawan segala bentuk penjajahan.

Dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke 113 tahun, Salah satu pengamat pendidikan dan juga seorang dosen perguruan tinggi swasta yang berada di Kalimantan Selatan yaitu Dr Jarkawi mengajak generasi sekarang ini untuk tetap mengingatnya dan membangun kembali karakter kecintaan kepada negara Republik Indonesia.

“Saat ini kita perlu semangat itu. Semangat itu harus kita bangun kembali dan mengeluarkan masyarakat dari lemahnya karakter anak bangsa guna mendapatkan cinta nasionalisme terhadap tanah air,” kata Dr Jarkawi kepada klikkalsel.com Kamis (20/5/2021).

Menurutnya, semangat tersebut harus tetap digelorakan terus menerus, khususnya dalam bidang pendidikan. Seperti apa yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim untuk memperkenalkan konsep merdeka belajar dan kampus merdeka.

“Jadi semangat itu harus kita sambut baik guna dapat membebaskan Indonesia dari berbagai kemiskinan, baik miskin narasi, literasi dan analisis yang mana kompetensi – kompetensi tersebut harus tetap kita suarakan dari program merdeka belajar dan kampus merdeka,” ujarnya.

Ia berharap, dengan diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional itu dan apa yang direncanakan Menteri Nadiem Makarim bisa benar-benar terealisasikan dengan semangat dari mendiang Budi Utomo pada 113 tahun yang lalu telah menanamkan cinta terhadap kebangsaan.

“Agar semangat itu tetap ada kita harus semangat dan menyiapkan untuk konsep merdeka belajar dan kampus merdeka itu,” imbuhnya.

Dr Jarkawi, menjelaskan terkait kampus merdeka dan merdeka belajar, sementara Universitas Islam Kalimantan (Uniska) sudah mulai menerapkan program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar, khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

FKIP dimana para pengajar atau dosen nya sudah menjadi pendamping untuk mahasiswanya.

“Tak hanya Uniska saja itu juga ada di perguruan tinggi lainya, sehingga mahasiswa yang telah lulus sudah siap kerja dan mengenal dunia kerja,” imbuhnya.

Selain itu juga Jarkawi mengungkapkan, UNISKA memiliki satu dosen yang pernah mengajar di Thailand selama satu tahun.

Prestasi dosen tersebut menurutnya patut untuk mendapatkan perhatian, apresiasi ataupun penghargaan dari para pejabat teras UNISKA periode 2021-2025.

“Lembaga harus memberikan apresiasi atau penghargaan, jangan sampai nanti kalau sudah mau akreditasi, sertefikatnya diminta,” pungkasnya.(airlangga)

Editor: Abadi

Tinggalkan Balasan