Harga Karet Tabalong Murah, Ternyata Ini Penyebabnya

Petani karet ketika melakukan penyadapan. (foto : Dokumen Klikkalsel.com)

TANJUNG, Klikkalsel.com – Perkebunan Karet di beberapa wilayah di Kabupaten Tabalong terserang gugur daun yang tidak normal mengakibatkan penurunan produksi karet, alih-alih harga naik justru malah ikut turun.

Penurunan harga karet tersebut diduga karena negara lain beranggapan karet Indonesia memiliki kualitas yang kurang bagus dan beralih ke negara lain.

“Peralihan (pembelian) karena karet kita dianggap kualitasnya kurang, jadi beralih ke negara lain,” ujar Kepala Bidang Sarana, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tabalong, Suhadi di Ruang Kerja Kamis, (10/11/2022).

Selain itu juga disebabkan berkurangnya daya beli karet oleh negara Cina serta akibat terjadinya perang antar Rusia dan Ukraina.

“Tiga faktor itulah yang kami baca menjadi penyebab menurunnya pembelian di Indonesia,” katanya.

Baca Juga : Diduga Gasak Isi Pondok Karet, Tiga Sekawan Dipenjarakan

Baca Juga : Pahit Manis Petani Karet Tabalong, Edy : Dalam Pohon Karet Ada Segalanya

Ia mengatakan, Kabupaten Tabalong merupakan daerah penghasil karet terbanyak di Kalimantan Selatan. Bumi Saraba Kawa mampu mencapai memproduksi karet sebanyak 57.000 ton

“Namun adanya penyakit gugur daun mengakibatkan penurunan penghasilan karet yang sebelumnya dapat mencapai 62.000 ton,” ungkapnya.

“Produksi turun, pasarnya turun juga, karena orang beralih ke negara lain,” lanjut Suhadi.

Diketahui, harga karet saat ini di Kabupaten Tabalong relatif murah, yaitu berada disekitar Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu perkilonya.

“harga kisaran Rp 6 ribu hingga Rp 8 ribu, tergantung kualitas karet dan lokasi,” tambahnya. (Dilah)

Editor: Abadi