Guru Besar ULM Bertambah

Prof Dr H Sutarto Hadi saat mengukuhkan 3 Guru besar ULM. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Jumlah guru besar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bertambah, dari 43 menjadi 46 orang. Itu setelah tiga profesor yang mengajar di ULM dikukuhkan sebagai guru besar, pada Rapat Terbuka Senat, di Aula Rektorat ULM Banjarmasin, Senin (3/12/2018).

Mereka yang dikukuhkan adalah, Prof Ahmad Suriansyah, dengan orasi ilmiahnya Membangun Pendidikan Bermutu Berbasis Budaya Mutu. Prof Dr Mirjani Rahman, dengan orasi ilmiahnya Pengelolaan Budaya Perikanan Perairan Umum Berbasis Daya Dukung Perairan untuk Mendukung Pembangunan Perikanan Berkelanjutan. Serta Prof Iryanti Fatyasari Nata dengan orasi ilmiahnya Keberagaman Sumber Daya Alam Hayati Sebagai Bahan Daya Pengembangan Material Maju : Pontensi dan Aplikasi di Bidang Rekayasa Biomaterial.

Rektor ULM Prof Dr H Sutarto Hadi mengatakan, harusnya ada 100 Guru Besar di ULM, sebab dengan guru besar tersebut akan menjadi pendorong kemajuan akademik yang berkontribusi dengan kemajuan dan teknologi pendidikan.

Jadi, ia berandai-andai di setiap fakultas setiap tahunnya menghasilkan 10 orang guru besar, sehingga tidak menutup kemungkinan ULM lima tahun ke depan akan menjadi rujukan perguruan tinggi lainnya.

“Namun tidak akan lama lagi Fakultas Kedokteran dan Gigi juga akan memiliki guru besar jadi semua fakultas yang ada di ULM memiliki guru besar,” katanya.

Ia meminta, menjadi guru besar jangan berhenti meneliti atau tidak ada lagi menghasilkan karya ilmiah. “Kalau begitu, bisa dibilang namanya guru besar hanya nama,” imbuhnya.

Menurut dia, guru besar yang bagus haruslah membimbing S2 atau S3 dan menghasilkan karya ilmiah, terbit di jurnal Internasional menghasilkan hak paten karena itulah peran guru besar sangat dominan untuk itu terus bekarya.
“Jadi menjadi guru besar jangan sekedar nama tanpa ada melakukan penelitian atau karya ilmiah,” ingatnya lagi.

Sementara Prof Ahmad Suriansyah, usai dikukuhkan mengatakan, ke depan akan memperbaiki mutu pendidikan, sebab mutu pendidikan masih kurang, untuk itu dengan segenap jiwa dan raganya akan membangun dunia pendidkan yang bermutu dengan SDM yang bermutu.

“Itulah salah satu kunci mendapatkan masyarakat yang sejah tera,” pungkasnya.(azka)

Tinggalkan Balasan