FB Diblokir, Begini Komentar Warganet

FB terancam diblokir pemerintah RI. (net)
FB terancam diblokir pemerintah RI. (net)

BANJARMASIN, klikkalsel – Dugaan pencurian data pengguna Facebook (FB) yang dilakukan Cambridge Analytic(CA) membuat Pemerintah Indonesia bereaksi dengan mengirimkan Surat Peringatan (SP) kepada pengelola Facebook yang bila tidak dipenuhi maka Pemerintah Indonesia akan memblokir Facebook di Indonesia.

Terkait hal tersebut berbagai komentar muncul dikalangan masyarakat penggunanya. Ada yang keberatan, namun ada juga yang bersikap acuh.

Seperti Ganang yang mengaku tak masalah jika pemerintah memblokir FB di Indonesia.

Menurutnya Ia menggunakan FB semata sebagai media hiburan saja.

“Terserah pemerintah bagaimana baiknya, saya gunakan Facebook sekedar hiburan saja, masih banyak media sosial yang lain,” ujarnya, Jumat (13/4/2018).

Sementara Bahruni berpendapat sebaliknya, Ia merasa sedikit keberatan jika Pemerintah memblokir FB.

Pasalnya Facebook merupakan tempat baginya untuk mempromosikan batu akik dagangannya.

“Wah kalo bisa sih janganlah, karena saya promosi dan jualan batu akik disitu (facebook),” ujarnya.

Menurutnya sejak mempromosikan barang dagangannya melalui media FB, dagangannya lebih banyak laku dan lebih dikenal luas oleh pecinta batu akik di penjuru Indonesia.

“Lebih mudah dan murah, saya tak perlu pasang iklan dan toko. Selain itu jangkauan promosinya lebih luas. Jujur lebih untung dengan FB jualan saya,” ujarnya menambahkan.

Senada dengan Bahruni, penjual kerajinan tangan dari barang bekas, Rini mengaku FB adalah tempat Ia mempromosikan dan menerima order barang dagangannya.

“Saya promo dan melayani pertanyaan dari konsumen melalui FB, jadi kalau memang diblokir mungkin saya harus cari media lain dan harus mengulang dari awal promosi saya,” ujar Rini.

Seperti diketahui insiden CA mengundang perhatian global. CA sendiri merupakan konsultan politik yang membantu kampanye pemenangan Donald Trump pada Pilpres AS 2016 lalu.

Secara total, ada 87 juta data pengguna Facebook global yang dicuri CA. Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara yang data penggunanya paling banyak jadi korban. (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan