Disaat Harga Naik, Petani Batola Malah Merugi Akibat Tanaman Cabai Mati Terendam Banjir

MARABAHAN, klikkalsel.com – Di tengah harga cabai tinggi, petani cabai wilayah Kecamatan Mekarsari, kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) malah tidak mendapatkan untung.

Pasalnya, tingginya air pasang sungai disertai curah hujan di wilayah kabupaten Batola, selama satu pekan lebih mengakibatkan tanaman cabai di sejumlah wilayah kecamatan mati.

Sehingga cabai tersebut belum sempat panen dan dijual di tengah harganya yang meninggi.

Adapun wilayah kecamatan terdampak banjir salah satunya wilayah Kecamatan Mekarsari Kabupaten Batola. Tepatnya dirasakan petani cabai di Desa Jelapat 2, Senin (14/12/2021)

Salah seorang petani cabai, Armain mengatakan, tanaman cabai miliknya serta petani lainnya, banyak mati akibat terendam air pasang yang cukup tinggi disertai curah hujan tinggi.

Sehingga mengakibatkan tanaman cabai dan berbagai tanaman sayuran siap panen terendam.

“Sangat disayangkan pada saat harga cabai mulai naik hingga mencapai Rp50 ribu perkilonya, dari sebelumnya hanya Rp20 ribu perkilonya. Sementara tanaman cabai mati akibat terendam air selama kurang lebih 10 hari,” jelasnya.

Menurutnya, petani belum sempat merasakan harga jual cabai yang mana mengalami kenaikan, meskipun tanaman cabai bukan sumber mata pencaharian utama selain bercocok tanam padi.

“Namun setidaknya, hasil dari tanaman cabai diharapkan bisa memenuhi keperluan sehari-hari sebelum mendapatkan hasil panen padi,” pungkasnya. (muhammad)

Editor : Akhmad