Cermati Pilkada Kalsel, Senator DPD RI Berharap Jadi Barometer Nasional

BANJARBARU, klikkalsel.com – Kehadiran jajaran Komite I DPD RI dalam rangka rapat kerja (Raker) disambut hangat oleh Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Senin (7/6/21).

Raker bersama DPD RI dengan jajaran Pemprov Kalsel, juga dihadiri KPU, Bawaslu, TNI/Polri dan pihak terkait penyelenggaraan PSU Pilgub Kalsel.

Usai Raker, Roy Rizali Anwar mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas kunjungan Komite I DPD RI.

Menurut Roy, kunjungan Komite I DPD RI tersebut dalam rangka memantau dan pengawasan PSU Pilgub Kalsel.

“Anggota DPD RI juga memberikan semangat kepada penyelenggara dan pemerintah daerah serta masyarakat agar pelaksanaan PSU berjalan lancar, damai, dan sejuk,” ucap Roy.

Komite 1 DPD juga berharap penyelenggara dapat melaksanakan PSU secara profesional sekaligus pelaksanaan PSU Pilgub di Kalsel ini dapat menjadi barometer secara nasional.

“DPD juga berharap penyelenggaran PSU Pilgub Kalsel ini dapat dijadikan barometer secara nasional,” tutur Roy.

Sementara saat Raker, dibahas seputar persiapan logistik pemilu, penerapan protokol kesehatan di lingkup TPS, serta dinamika masyarakat di lapangan.

“Komite I DPD RI perlu melakukan kunjungan ke Kalsel dalam rangka pengawasan, sebagai upaya mendorong Pilkada yang jujur dan adil,” Wakil Fernando Sinaga saat membuka diskusi.

Ia mengatakan, peningkatan kualitas demokrasi di daerah sangat penting demi lahirnya pemimpin yang kuat dan adil.

Komisioner KPU Kalsel, Hatmiati, menerangkan, logistik kini sudah berada di kabupaten dan kota yang menjadi lokasi PSU.

PSU Kota Banjarmasin akan dilaksanakan di 301 TPS di 12 kelurahan. Untuk Kabupaten Banjar, TPS penyelenggara berjumlah 502, terletak di 5 kecamatan. Sedangkan Tapin, hanya 1 kecamatan dengan 24 TPS.

“Semua sudah dalam proses siap untuk bekerja. Hari ini, sekitar pukul 4 sore, logistik di Kota Banjarmasin akan dilakukan pelepasan secara seremonial. H-1, akan di-drop di 301 TPS,” jelasnya.

Mengenai protokol kesehatan, pihak KPU akan menerapkan mekanisme yang sama dengan pelaksanaan 9 Desember 2020 lalu.

“Mulai dari pemilih memakai masker, sampai jadwal yang ditentukan agar mencegah kerumunan.”

Sementara itu, anggota Bawaslu Kalsel, Nur Kholis Majid, menyebutkan upaya-upaya yang sistematis dan strategis demi mencegah terulangnya persoalan PSU. Salah satunya adalah mengerahkan patroli pengawasan di titik-titik TPS.

“Saya memohon pada masyarakat, jika terjadi (hal-hal yang tidak etis) tolong laporkan ke Bawaslu. Bawaslu membuat posko di masing-masing tempat untuk menerima laporan masyarakat jika terjadi pelanggaran.”

Habib Abdurrahman Bahasyim atau akrab disapa Habib Banua selaku anggota Komite I, menitipkan pesan pada paslon terpilih. “Saya harap, paslon terpilih mengedepankan sikap negarawannya, menjaga ketertiban, serta kondusivitas daerah,” harapnya.

Senator asal Kalsel ini berharap, Banua bisa mendapatkan pemimpin terbaik untuk mengawal pembangunan selama 3 tahun ke depan.(ganang/adv)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan