Cerita Bain, Detik-detik Embung Tirawan Jebol

Bain (70) penjaga Embung tirawan, yang masih teringat kejadian longsor (foto : Azka/klikkalsel)

KOTABARU, klikkalsel – Masih terbayang suasana gemuruh saat terjadinya longsornya bendungan Embung Tirawan, pada Sabtu (8/6/2019).

Inilah Embung Tirawan pasca jebol pada Sabtu siang kemari, foto diambil Minggu (9/6/2019) (foto : Azka/klikkalsel)

Sebab, selama Bain menjaga tak pernah melihat arus air yang sangat deras hingga membuat jebolnya dan menghancurkan Embung Tirawan milik PDAM Kotabaru untuk menampung air bersih.

”Tak pernah sebelumnya saya menyaksikan arus yang sangat deras dan air yang setinggi itu,” ucap Julak Bain (70), salah seorang penjaga Embung Tirawan.

Baca Juga >> https://klikkalsel.com/rumah-warga-gunung-sari-kotabaru-terendam-hingga-atap/

Ia menceritakan, sebelum kejadian longsor, pintu air sudah dibuka sejak malam sesuai standar, namun menjelang pagi, air dibagian Hulu mulai menampakan intensitas deras.

“Kami dan Udin (seorang penjaga Embung) mondar mandir memantau secara bergantian, suara gemuruh terdengar sangat keras, dan sesekali kami branikan diri melihat ketinggian air,” katanya saat bercerita kepada wartawan klikkalsel.com, Minggu (9/6/2019)

Baca Juga >> https://klikkalsel.com/ratusan-rumah-di-kotabaru-terendam-banjir-diduga-akibat-jebolnya-embung-tirawan/

Sementara Udin yang juga penjaga Embung Tirawan juga mengatakan, selama bekerja tak pernah melihat kejadian tersebut. Saat itu hujan sangat lebat dan air begitu deras, sehingga merobohkan bendungan tersebut.

“Selama bekerja menjadi penjaga, baru kali ini melihat derasnya air dan ketinggiannya yang luar biasa, bahkan kejadiannya masih terngiang dalam ingatan saya,” katanya.

Baca Juga >> https://klikkalsel.com/dampak-embung-tirawan-jebol-2-840-pelanggan-pdam-kotabaru-tak-dialiri-air-bersih/

Terjadinya arus deras, kata dia, mungkin bagian hulu hutan dan juga pohon pohonnya sudah tak lagi menyerap air . Akibatnya curah air yang datang sangat banyak hingga tak bisa tertampung lagi.

“Semoga saja bendungan tersebut cepa diperbaiki dingga bisa difungsikan seperti sedia kala. Dan cepat teratasi, jadi bendungan dapat diperbaiki dengan cepat,” sebut Udin. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan