Bisnis Perhotelan Masa PPKM Level IV Kian Lesu

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dampak Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV yang diterapkan di Banjarmasin kembali menganggu banyak sektor. Salah satunya bisnis perhotelan yang kian lesu.

Diketahui, dalam edaran yang dikeluarkan Pemerintah Kota Banjarmasin bernomor 440/02-P2P/Diskes tersebut, PPKM Level IV mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 8 Agustus 2021.

Mengacu itu, pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 100 persen Work From Home (WFH), salah satunya adalah hotel.

Resty Listia Sales Manager Best Western (BW) Kindai Hotel mengatakan, sudah tentu imbas PPKM akan menurunkan minat pengunjung.

Diakatakannya, selama pandemi Covid-19 ini tamu hotelnya sudah sangat sepi. Belum lagi, banyaknya acara yang dicancel atau dibatalkan.

“Sebelum adanya PPKM ini pun, tingkat okupansi di hotelnya sudah sangat turun drastis,” katanya Selasa (27/7/2021)

Baca Juga : Dua Hari Fokus Sosialiasi, Penegakan PPKM Level IV Banjarmasin Efektif Mulai Rabu

Baca Juga : Polemik Kian Memanas, Petani Plasma Kelapa Sawit Desa Kolam Kanan Tutup Akses Darat

Selama pandemi ini, lanjutnya, tingkat hunian rata-rata hanya mencapai 10 hingga 20 persen dari jumlah kamar yang tersedia.

Padahal sejauh ini, tambah Restyi, pihaknya selalu menerapkan prokes yang ketat di lingkungan hotel, termasuk rutin melakukan General Cleaning setiap harinya. Semua dilakukan untuk memberi rasa aman dan kenyamanan bagi tamu yang datang.

“Prokes kita nggak kurang-kurang. Bahkan, kita mengontrak pihak ke 3 untuk melakukan fogging menyeluruh di lingkungan hotel, termasuk kamar-kamar juga,” bebernya.

Di sisi lain, pihaknya juga selalu mendukung semua kebijakan yang diambil pemerintah di tengah pandemi Covid-19.

“Kita ikuti aturan adanya PPKM level IV ini, dan HBI siap menyupport kebijakan pemerintah,” ucapnya.

Senada dengan Asst Salet Manager POV Hotel Abdul Rohim menyampaikan, sejak diberlakukannya PPKM di Pulau Jawa dan Bali sudah terkena imbasnya. Dan apalagi saat ini berlangsung di Banjarmasin sendiri. “Jelas sangat terdampak,” katanya.

Ia mengharapkan, pemerintah dapat membantu bisnis hotel di banua dengan cara mencari solusi terbaik untuk hotel-hotel di Kalsel. Sehingga, bisa tetap bertahan di kondisi seperti saat ini

“Kami mengharapkan ada stimulus kepada pengusaha-pengusaha hotel agar hotel tetap buka. Karena di Jawa, PHRI sudah pasang bendera putih,” pungkasnya. (azka)

Editor : Akhmad