Bisnis Bumbu Masak Tak Terpengaruh Pandemi

BANJARMASIN,klikkalsel.com – Penjual bumbu masak saat ini masih diminati terutama ibi rumah tangga. Bahkan hingga kini tidak begitu berpengaruh dengan situasi pandemi Covid-19.

Sejak merebaknnya virus covid-19 tak sedikit dari pebisnis yang mengalami gangguan bahkan kebangkrutan. Namun ada bisnis yang hingga saat ini seolah tek berpengaruh.

Salah satunnya terkait kebutuhan bahan pokok yang tentunnya tak lepas dalam pekerjaan sehari-hari terutama para ibu rumah tangga dalam dunia masak memasak.

Proses mengolah masakan yang praktis menjadi tujuan agar cepat dihidangkan ditengah keluarga. Terlebih pengusaha kuliner atau pemilik restoran harus gerak cepat dalam memasak makanan yang akan disajikan ke pelanggan.

Demi memangkas waktu dan tenaga, ibu-ibu rumah tangga dan juru masak, tak salah jika lebih mengandalkan bumbu masak siap saji yang kini mulai banyak dijual dipasaran.

Baca Juga : Kasus Aktif Covid-19 di Banjarmasin Kembali Tembus Angka 400 Kasus

Baca Juga : Lagi Hari ini Wartawan Divaksin Covid-19

Seperti Pondok Bumbu Hj Umi Kalsum (Mama Putri) dikawasan Jalan Sultan Adam, Banjarmasin Utara yang menjual aneka bumbu masak yang siap langsung digunakan.

“Bermacam macam bumbu, di antaranya seperti bumbu masak habang (merah), karih, rendang, asam manis, rawon, dan sop – bistik,” katanya Sabtu, (13/3/2021).

Jika usaha ditengah pandemi tersebut banyak yang terkena imbasnnya namun berbeda dengan usaha yang digelutinnya. Dimana sejak pandemi Covid-19 melanda tak ada perubahan yang signifikan.

“Penjualan normal saja selama ini. Biasanya, pembeli ramai itu mulai hari Kamis sampai Sabtu dan menjelang hari Minggu. Karena, berdasar pengalaman kami, pada akhir pekan itu banyak warga yang menggelar acara atau hajatan,” ucapnya.

Ditambahkannya pula, bahkan penjualan akan meningkat saat ada peringatan hari-hari besar keagamaan, seperti menyambut datangnya bulan maulid dan jelang bulan puasa Ramadhan.

“Meski harga bawang dan cabai naik di pasar, maka pembeli juga lebih memilih bumbu sudah jadi ini. Harganya kami jual sama saja, meski bahan bakunya mahal. Bahkan, kami juga tidak mengurangi kualitas maupun beratnya,” bebernya.

Untuk harga bumbu jadi sama rata, yakni Rp 60 ribu per kilogram dan Rp 3 ribu, dengan berat setengah ons. Bahkan setiap harinya mampu meraih omzet kotor jutaan rupiah.

Umi Kalsum merntis usahanya sejak tahun 2004 bersama keluarga. “Semua bumbu kami racik sendiri bersama 11 orang anggota keluarga, termasuk suami dan anak-anak,” pungkasnnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan