Bisa Dicoba, Masakan Haruan Batanak Khas Banjar Ala Wartawan

Haruan betanak (foto:@rasa.nina)
BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ikan Gabus (iwak haruan) sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel). Jenis ikan sungai ini populer dikonsumsi oleh masyarakat.
Nama latinnya adalah Channa striatus, dan termasuk keluarga snakehead fish. Ikan gabus juga banyak di inovasi dan dapat dijumpai dalam kuliner di Kota Banjarmasin.
Baca juga : Bisnis Rental Sepeda di Tengah Pandemi Covid-19 Cukup Diminati Warga
Seperti masakan ikan Haruan Batanak, karena dimasak dengan santan dalam bahasa banjar disebut lemak, maka masakan ini juga umum disebut Haruan Batanak. Ada pula yang sengaja dibuat lebih pedas dengan menambahkan cabe rawit.
Nina Megasari, pedagang masakan khas banjar yang menyediakan menu Haruan Batanak di daerah Pasar Pekauman, juga berprofesi sebagai wartawan media lokal di Kalsel.
Ia mengaku membuka usaha ini sudah digelutinya baru 3 bulan terakhir
“Usaha ini dikelola, bersama keluarga,” ucapnya kepada klikkalsel.com Rabu (19/8/2020).
Tak hanya itu, ia juga menjual makanan khas Banjar lainya seperti Kokoleh, Mie Habang, Sulada dan Bihun Goreng.
“Harganya relatif murah tidak terlalu menguras kantong, mulai kisaran dari Rp2 ribu hingga Rp15 ribu per pcs,” ujarnya.
Dagangan ini, ia jual tiap harinya di pasar mulai pukul 07.30 Wita sampai pukul 13.00 Wita. Selain di pasar, ia juga memasarkan secara online melalui akun sosial instagram (@rasa.nina).
Masakan yang diracik Nina beda dari yang lainya, karena ikan Haruan digoreng terlebih dahulu, lalu dicampur bumbu sambal terasi, kemudian dimasukan rempah-rempah dapur dan terakhir dituangkan santan segar.
Karena itu pula ikan Haruan termasuk jenis ikan yang lumayan harganya. Selain itu, ikan ini memiliki banyak duri halusnya.
Namun, ikan Haruan yang berukuran besar lebih mudah menyisihkan duri dan tulangnya, dan biasa diproses menjadi ikan kering atau ikan asin, serta ikan Haruan bisa di buat pais bahkan bisa pula dibakar untuk penyajiannya.
Dengan santan yang berlemak, masakan ini memang cocok untuk menyantap dengan nasi panas atau ketupat.
Umumnya, di Kalsel, ikan haruan segar disajikan secara masak habang (bumbu merah) yaitu ikan goreng yang dimasak dengan bumbu cabe merah.
Haruan masak habang sering dimakan dengan ketupat atau lontong, yang kemudian diguyur dengan sayur bersantan.
Parutan kelapa (nyiur) yang menjadi santan diperlukan karena yang dimasak biasanya adalah ikan haruan yang sudah digoreng dan dikeringkan atau diasinkan.
Santan yang menciptakan rasa gurih, tekstur ikan yang lembut, dan bumbu-bumbunya membuat citarasa asam-pedas. Haruan Betanak mudah dijumpai di rumah-rumah makan di seluruh Kalimantan Selatan. Sajian ini juga masih menjadi favorit keluarga di rumah-rumah penduduk.
Cara masak dan bumbu-bumbunya sangat sederhana. Pada dasarnya hanya diperlukan bawang merah dan cabe dalam keseimbangan yang bagus, bila perlu ditambahkan citarasa asam dan belimbing buluh, sehingga rasanya makin gurih.
Ikan haruan sebenarnya termasuk jenis ikan buas yang hidup liar di sungai. Panjangnya bisa mencapai satu meter. Orang-orang tua meyakini khasiat ikan gabus yang baik untuk penyembuhan luka dalam, misalnya bagi ibu-ibu setelah melahirkan.(airlangga)
Editor : Amran

Tinggalkan Balasan