Aplikasi SINCAN Diharapkan Mudahkan Penanganan Banjir

Banjir setinggi pinggang orang dewasa yang sempat melanda Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, belum lama tadi. (foto:dayat/klikkalsel).

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Banjir kembali menjadi momok Kalimantan Selatan. Awal tahun tadi, 10 kabupaten/kota dilanda banjir dahsyat, dan kini kembali melanda beberapa daerah menjelang pergantian tahun. Tak hanya itu, penanganan pascabencana juga belum optimal sehingga diperlukan sistem yang efisien dan efektif guna mengakomodasi kebutuhan pemulihan.

Pengalaman bencana awal tahun itu membuahkan evaluasi, salah satunya perencanaan sistem berbasis teknologi dalam menangani pasca bencana di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel. Sistem berbasis website tersebut diberi nama SINCAN (Sistem Informasi Pasca Bencana).

Baca juga: Ustadz Muda Fauzi Rahmani Ajak Anak Panti Doakan Korban Bencana Alam

Baca juga: Data Banjir Tak Jelas, Penanganan Pemda HST Dipertanyakan

Baca juga: Banjir HST Surut, Data Pengungsi Banjir Tidak Jelas

 

“SINCAN bertujuan untuk memudahkan stakeholder terkait dalam pengambilan keputusan penanganan pascabencana di Provinsi Kalimantan Selatan,” ujar Kasubid Rekonstruksi Pasca Bencana BPBD Kalsel, Agustina Niswanti, Minggu (5/12/2021).

Dia mengungkapkan dalam penanganan rekonstruksi pascabencana banyak hal yang belum optimal meliputi koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan rekonstruksi sosial, ekonomi, budaya dan sarana prasarana, serta pembangunan kembali dampak kerusakan akibat bencana.

Agustin melihat banyak hal perlu dibenahi untuk memaksimalkan penanganan pascabencana. Hal tersebut menurutnya menjadi tantangan semua pihak terkait. Latar belakang perlunya sistem berbasis teknolgi ini juga karena banyak hal lainnya yang belum optimal.

“Seperti pengumpulan, pengolahan dan analisa data kerusakan lingkungan, sarana dan prasarana umum serta aspek-aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat, pengumpulan bahan koordinasi rekonstruksi sosial, ekonomi, budaya,” jelasnya.

“Sarana dan prasarana umum dan keagamaan, pengumpulan bahan koordinasi penyusunan prosedur dan petunjuk teknis fasilitasi dan kerjasama pembangunan kembali dampak kerusakan baik fisik maupun non fisik, dan pengumpulan bahan koordinasi, fasilitasi dan melaksanakan kerjasama pembangunan kembali sarana dan prasarana umum dan keagamaan,” imbuh Agustin.

Menurut Agustin, jika semua data dukung tersebut terpenuhi maka penanganan pascabencana semakin mudah dan tentu lebih terarah. Ia berharap SINCAN akan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menangani kebencanaan di Kalsel.

“Manfaat jangka menengah dan jangka panjang inovasi ini bukan hanya menjadi inovasi data pascabencana, tetapi juga inovasi data kebencanaan se Kalsel atau bahkan se Indonesia untuk memudahkan pengambilan kebijakan dalam penanganan kebencanaan,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar dan Kepala BPBD Kalsel menyambut baik kehadiran sistem berbasis teknologi tersebut.

“Sistem bernama SINCAN diharapkan semakin memudahkan penanganan kebencanaan di Provinsi Kalsel, utamanya perbaikan pascabencana,” pungkasnya. (rizqon)

Editor: Abadi