Anggaran Bansos Habis, Korban Kebakaran Terancam Tak Dapat Bantuan

Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Iwan Ristianto

BANJARMASIN, klikkalsel – Meningkatnya jumlah bencana kebakaran di Banjarmasin, membuat Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin kesulitan dan membuat anggaran dana bantuan sosial (Bansos) tidak mencukupi.

Habisnya dana Bansos tersebut membuat Kadinsos Banjarmasin, Iwan Ristianto harus memutar otak. Karena menurutnya anggaran yang sudah disiapkan sesuai pagu sebesar Rp180 juta di APBD murni 2019 dan Rp120 juta di APBD 2019 perubahan telah habis.

“Total bantuan Rp180 juta sesuai pagu untuk APBD murni sudah habis, dan yang di APBD perubahan 120 juta habis juga,” ucapnya.

Ia mengatakan, sejak 1 Januari hingga 10 September 2019 ini telah terjadi sebanyak 40 bencana kebakaran, di mana dalam 40 kebakaran tersebut sebanyak 333 bangunan hangus terbakar dan merugikan 1.419 jiwa dari 427 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggalnya.

Untuk membantu korban bencana kebakarn tersebut, Iwan mengatakan sudah memberikan bantuan sosial berupa paket yang berisikan peralatan dapur, tabung gas, pakaian sekolah dan perlengkapan sehari-sehari.

“Satu paketnya itu berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta,” ujarnya.

Habisnya dana bansos dari Pemko Banjarmasin itu disebabkan kurangnya anggaran yang dianggarkan, menurut Iwan, anggaran yang dianggarkan untuk Bansos tahun ini dianggarkan mengacu pada anggaran tahun sebelumnya.

Saat ini Dinsos Banjarmasin sudah melakukan pengajuan untuk dana tambahan yang ada di Badan keuangan daerah (Bakeuda) yakni dana cadangan bantuan bencana.

“Rp180 juta itu kita mengacu tahun sebelumnya, tapi ternyata tahun ini lebih banyak bencana kebakaran. Yang terakhir kita berikan kepada korban kebakaran di Kampung Arab, untuk dana tambahan kita meminta dana bantuan cadangan bencana tak terduga dari Bakeuda, dan kita juga sudah menghadap ke bapak Walikota dan Sekda,” tuturnya.

Ia berharap, 3,5 bulan waktu dilalui sebelum 2020 tak ada kebakaran lagi.

Selain itu, Iwan Restiawan menampik adanya pemeberitaan tentang ditariknya bantuan sosial berupa kompor yang diserahkan kepada korban bencana kebakaran di Alalak Selatan.

Menurutnya bantuan kompor itu nanti akan diserahkan serentak, untuk menghindari adanya kecemburuan bagi para korban bencana kebakaran.

“Kami dari Dinsos tidak menarik bantuan itu, kita sudah mensiapkan bantuan untuk 68 KK, dan kompor itu diserahkan serentak paling lambat hari Kamis. Kita hanya tidak ingin kalau penyerahan dipisah bisa menjadi kecemburuan,” jelasnya.

Sedangkan untuk dapur umum, Iwan mengungkapkan bahwa sesuai standarnya bantuan dapur umum hanya tiga hari saja, dan anggaranya dari APBD murni dan perubahan itu sebesar Rp80 juta.

“Standarnya tiga hari tapi karena kebijakan pimpinan kita tambah jadi 6 hari. Saat ini Anggaran untuk dapur umum hanya tertinggal sekitar 6 jutaan dari APBD murni dan perubahan Rp80 juta, untuk itu kita juga sudah meminta ke pimpinan kalau masih terjadi kekurangan,” pungkasnya. (fachrul)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan